WASHINGTON - Utusan khusus Amerika Serikat untuk Korea Utara Sung Kim telah menyampaikan keprihatinannya kepada mitranya dari Tiongkok Liu Xiaoming atas uji coba rudal balistik oleh Korea Utara pada tahun ini dalam "jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Kim menekankan perlunya untuk menegakkan sanksi sepenuhnya terhadap Pyongyang, kata Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (8/12).

Kekhawatiran itu diungkapkan selama konferensi video pada Rabu yang bertujuan untuk membahas "perilaku Korea Utara yang semakin tidak stabil dan meningkat," kata Deplu AS dalam sebuah siaran pers.

Konferensi tersebut adalah pembicaraan terbaru antara pejabat senior Amerika Serikat dan Tiongkok setelah pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping.

Biden dan Xi sebelumnya bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 negara ekonomi utama dunia (KTT G20) di Indonesia dalam upaya untuk mengelola persaingan AS-Tiongkok yang semakin intensif dan untuk tetap membuka jalur komunikasi.

Utusan AS Kim mengecam keras peluncuran rudal Korea Utara, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM). Dia mengatakan bahwa peluncuran rudal oleh Pyongyang telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang bertujuan untuk membatasi program nuklir dan rudal Korut.

Perwakilan khusus AS untuk Korea Utara itu juga menekankan perlunya "semua negara anggota PBB untuk memenuhi kewajiban mereka" dalam menerapkan sanksi, kata Departemen Luar Negeri AS.

Namun, Kim juga menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat berkomitmen untuk diplomasi dan siap untuk bertemu dengan Korea Utara "kapan saja" untuk perundingan menuju denuklirisasi.

Selain melakukan rentetan uji coba rudal balistik pada tahun ini, Korea Utara dikhawatirkan bersiap melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak September 2017 dan yang ketujuh secara keseluruhan.

Baca Juga: