ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (3/9) mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Ankara dapat memainkan peran sebagai fasilitator terkait pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di selatan Ukraina. Demikian laporan Anadolu Agency, Sabtu.

Sebelumnya, Turki juga telah mengambil peran penting dalam perjanjian pengiriman gandum lewat Laut Hitam.

Dalam percakapan via telepon, Erdogan dan Putin juga bertukar pandangan tentang hubungan bilateral, dan masalah regional, khususnya ekspor biji-bijian dari Ukraina, menurut sebuah pernyataan dari Direktorat Komunikasi Turki.

Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani perjanjian pada 22 Juli di Istanbul untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam, yang berhenti setelah perang Rusia-Ukraina yang dimulai pada Februari.

Erdogan juga menyampaikan belasungkawa kepada Putin atas wafatnya pemimpin terakhir Soviet, Mikhail Gorbachev.

Kedua pemimpin juga menegaskan kembali tekad mereka untuk melanjutkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyu, yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan di provinsi Mersin di selatan Turki, bunyi pernyataan itu.

Reaktor pertama Akkuyu akan beroperasi pada tahun 2023, dan seluruh pembangkit akan berjalan pada tahun 2025. Proyek ini dimulai dengan perjanjian antara pemerintah Turki dan Rusia tahun 2010.

Erdogan dan Putin sepakat untuk membahas semua masalah bilateral pada pertemuan di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Uzbekistan pada 15-16 September.

Baca Juga: