Penyanyi Happy Asmara mengatakan dirinya ingin mengenalkan budaya lokal Jawa Timur melalui karya-karyanya yang berupa lagu dangdut.
"Menurut Happy, kita bisa melestarikan budaya dengan terus membawanya (dengan kita). Maka dari itu, kita harus PD (percaya diri) saat membawakannya, dan tak lupa memberi inovasi dan hal-hal baru bagi karya-karya kita, agar masyarakat tidak jenuh," kata Happy di Jakarta, Kamis (20/10).
Lebih lanjut, dara kelahiran Kediri, Jawa Timur tersebut mengatakan kedekatannya dengan seni budaya dari tempatnya berasal pun dikenalkan dari sang nenek dan kedua orang tuanya. Ia mengaku orang tuanya sudah mengajarkan dan menanamkan nilai budaya sejak kecil.
"Happy sempat ikut seni tari kuda lumping, dan menyanyikan lagu-lagu daerah, yang pada akhirnya membuka perjalanan karier (sebagai penyanyi dangdut). Dulu, orang mengira bahwa dangdut, campur sari itu kuno. Tapi, sekarang, keduanya merupakan 'kiblat' bagi anak muda dan cukup digemari oleh banyak generasi, dan cocok untuk dilestarikan," ujar Happy.
Happy pun suka untuk membuat karya-karyanya sendiri dengan kedekatan budaya dan cerita di lingkungan sekitarnya. Ia mengaku suka membawakan lagu-lagunya dengan Bahasa Jawa.
"Saya dari Jawa Timur, jadi saya membawakan lagu-lagu dengan bahasa Jawa. Selain itu, untuk ceritanya, murni saya ambil sendiri cerita saya dan teman-teman buat inspirasi lagu," kata dia.
Pelantun Tak Ikhlasno dan Dalan Liyane itu pun mengatakan dirinya mencoba melakukan sesuatu berdasarkan kemampuan diri dan nilai budaya lokal dari tempatnya berasal.
"Saya melakukan sesuatu berdasarkan diri sendiri dan budaya kita. Harapannya, kita bisa membawa nama daerah kita ke (ranah) yang lebih luas lagi melalui karya," kata Happy. "Selain itu, salah satu yang penting adalah dengan mengemas karya kita untuk menjadi terus baru, fresh, dan pas buat masyarakat. Tak lupa, kita juga harus terus konsisten dalam berkarya," imbuh dia. Ant/I-1