Pemprov DKI Jakarta terus melakukan monitoring, eva­luasi, dan meminta pengusaha untuk tidak menaikkan harga sembako yang memberatkan warga.

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan pengawasan dan meminta kepada pengusaha agar tidak menaikkan harga pangan.

"Kami terus melakukan monitoring pengawasan evaluasi dan meminta para pengusaha jangan sampai menaikkan harga apalagi sampai memberatkan warga," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ditemui di Balai Kota, Jakarta, Jumat (22/4).

Riza mengatakan memang ada kebutuhan meningkat menjelang hari Raya Idul Fitri. Selain itu, pihaknya meminta agar pasokan pangan tercukupi. "Kami minta supaya pasokan tersedia dengan kualitas baik dan juga yang tidak kalah penting adalah harganya terjangkau," ujarnya.

Untuk menekan kenaikan harga, Riza mengaku pihaknya juga sudah menggelar operasi pasar sejak awal puasa. Hal ini memastikan kebutuhan masyarakat tercukupi."Ya tentu, operasi pasar sudah dilakukan sejak awal dan akan terus melakukan operasi pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," pungkasnya.

Riza mengharapkan harga pangan di Ibu Kota masih terjangkau, walau saat ini tengah menunjukkan kenaikan menjelang Idul Fitri. "Sekalipun ada peningkatan harga, kita berharap harganya masih dalam kewajaran dan bisa dibeli sesuai dengan daya beli masyarakat," kata Riza.

Agar harganya terjaga, Riza menyebut bahwa pihaknya berharap dan berusaha agar ketersediaan pangan di Jakarta cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Caranya, lanjut dia, pertama adalah melakukan operasi pasar. Kemudian, dengan bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) baik pusat maupun daerah.

Seperti diketahui, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyoroti beberapa komoditas yang masih cukup tinggi dan rawan akan kelangkaan selama ramadan. Beberapa komoditas tersebut didapati naik, seperti minyak goreng curah 20.000 rupiah; bawang merah, 39.000-40.000 rupiah; bawang putih 30.000 - 34.500 rupiah; gula pasir 14.500 rupiah; daging sapi 130.000 - 150.000 rupiah.

"Harga daging sapi ini cukup tinggi diawal ramadan sampai pada pertengahan bulan ramadan. Daging sapi ini salah satu penyebabnya adalah permintaan yang cukup tinggi, dan komoditasnya tidak begitu banyak," kata Wasekjend Penguatan Pangan & Distribusi Pangan IKAPPI, Abdul Sutri Atmojati melalui keterangan tertulisnya, Rabu (20/4).

Paket Sembako Murah

Terpisah, Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta bersama sejumlah pihak menggelar pasar murah Ramadan dengan menyediakan paket sembako pada lima wilayah mulai 21-26 April mendatang.

Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Bidang Parekraf Tashya Megananda mengatakan puncak acara Pasar Ramadhan berlangsung di GOR Bulungan, Jakarta Selatan pada 26 April 2022. "Tujuannya dengan adanya pasar murah, kita ingin membantu sesama karena kondisi pandemi yang tidak menentu, dan saat ini kondisi perekonomian sedang kembali bangkit," kata Tashya, kemarin.

Tashya menuturkan masyarakat bisa membeli paket sembako seharga 90 ribu rupiah berisi 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, biskuit, kornet, 1 kg gula pasir, 1 kg tepung, dan ayam beku.

Panitia menyiapkan sekitar 3.000 paket untuk lima wilayah, atau 500 paket per wilayah di DKI Jakarta. Menurut Tashya, paket sembako yang dapat dibeli ini seharga 50 persen lebih murah dari harga aslinya.

Sementara itu, Camat Tanah Abang Dicky Suherlan menjelaskan pasar murah Ramadan pada Kamisdigelar di halaman Kantor Kelurahan Kebon Melati, Jalan Lontar Raya No.23 Jakarta Pusat.

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Kadin DKI Jakarta, Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) DKI Jakarta, dan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) DKI Jakarta. "Dalam pasar murah ini estimasinya dari harga yang diterima warga hanya mengeluarkan uang sebesar 30 persennya saja, sehingga warga Kebon Melati sangat antusias," ujar Dicky.

Baca Juga: