JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kenaikan harga daging ayam di pasar terlalu tinggi dan menduga ada masalah dalam suplai. Biasanya di harga 30.000 rupiah per kg hingga 32.000 rupiah per kg, namun sekarang naik mencapai 50.000 rupiah per kg.

"Yang naik agak tinggi memang daging ayam. Biasanya di harga 30.000 rupiah hingga 32.000 rupiah. Ini sudah mencapai 50.000 rupiah. Akan saya cek, mungkin ada problem di suplainya, pasokannya," kata Presiden Jokowi seusai meninjau Pasar Palmerah Jakarta, Senin (26/6).

Seperti dikutip dari Antara, Presiden Jokowi menduga kenaikan harga tersebut karena masa menjelang Idul Adha 1444 Hijriah.

"Ya mungkin juga (karena Idul Adha), tapi naiknya terlalu tinggi dari 30.000 rupiah-32.000 rupiah ke 50.000 rupiah, biasa harga kalau ayam telur biasa kan naik turun lagi, akan saya cek di lapangan nanti," kata Presiden.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, menyebut harga daging ayam dan telur sudah mulai turun terutama di Pulau Jawa.

"Kalau di Jawa sudah turun dibandingkan harga minggu lalu. Telur dari 32.000 rupiah menjadi 30.000 rupiah (per kilogram), ayam sempat 46.000 rupiah sekarang sudah sekitar 40.000 rupiah. Jadi dibanding minggu lalu turun," kata Zulkifli Hasan, di Kabupaten Badung, Bali.

Masih Tinggi

Usai membuka kegiatan Bhinneka Culture Festival Pantai Jerman, Zulhas, panggilan akrabnya menjelaskan bahwa harga ayam dan telur yang masih tinggi dipengaruhi oleh harga yang sempat jatuh saat Lebaran/Idul Fitri.

"Harusnya ayam dengan harga 37.000 rupiah-38.000 rupiah, tapi kemarin Lebaran 32.000 rupiah. Jadi orang cutting, kalau tidak kan rugi, makanannya kan mahal jadi dipotong," ujarnya pula.

Hal yang sama juga terjadi pada komoditas telur, di mana saat Lebaran semestinya di angka 27.000 rupiah-29.000 rupiah, namun justru hanya 25.000 rupiah per kilogram, sehingga pengusaha telur merugi.

"Karena rugi kan repot kasih makan, jadi induknya dipotong, dijual ayamnya. Sekarang nyari indukan baru kan perlu waktu lagi," ujar Zulhas.

Mendag mengaku memang butuh waktu untuk memulihkan harga daging ayam dan telur, karena meskipun saat ini turun di bawah pekan lalu, namun harganya masih tergolong tinggi. Ia berharap dalam waktu sebulan ke depan harga dua bahan pokok ini stabil sesuai yang ditentukan pemerintah.

Baca Juga: