JAKARTA - Kemenkarekaf Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) meluncurkan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 sebagai program unggulan yang memberikan penghargaan dan apresiasi kepada para penggerak sektor pariwisata. Program ini sebagai upaya mempercepat pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno saat acara peluncuran "ADWI 2024" di Desa Wisata Bugisan, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (9/3), mengatakan ADWI tahun ini tidak hanya berfokus pada pemberian penghargaan namun juga memberikan pendampingan sehingga desa-desa wisata terpilih dapat mengoptimalkan potensi, memperkuat tata kelola destinasi, dan memastikan keberlanjutan lingkungan.

"Dengan semangat dan harapan baru, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 tidak hanya tentang pemberian penghargaan tapi juga komitmen untuk program pendampingan dan bantuan pemerintah serta kolaborasi bersama mitra strategis dalam rangka meningkatkan kapasitas desa wisata agar dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang," ujar Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/3).

Dia mengatakan ADWI menjadi perjalanan berkesan yang penuh dengan tantangan dan harapan. Dimulai pada 2021 di mana sebanyak 1.831 desa wisata yang mendaftar yang kemudian setiap tahunnya terus meningkat.

Pada 2022 jumlah desa yang mendaftar naik dua kali lipat menjadi 3.419 desa wisata dan pada 2023 mencapai angka yang lebih mengesankan yakni 4.573 desa wisata. Hingga saat ini sudah terdapat 4.812 desa wisata yang terdaftar dalam Jaringan Desa Wisata (Jadesta).

Sepanjang perjalanannya, Kemenparekraf juga menjalankan program "Kampanye Sadar Wisata 5.0" yang secara khusus fokus pada pembangunan kesadaran dan pengembangan mentalitas serta karakter produktif masyarakat desa. Sehingga masyarakat mampu secara mandiri dan berkelanjutan dalam mengelola serta mengembangkan potensi desa wisata.

ADWI 2024 mengangkat tema "Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia" di mana pariwisata hijau merupakan visi untuk masa depan pariwisata Indonesia. Pariwisata Hijau bukan hanya tentang lingkungan, tapi juga pariwisata yang berkelanjutan, yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga meminimalkan dampak negatif, menjaga, dan melestarikan lingkungan dan budaya lokal.

Menparekraf mengatakan, pemilihan desa wisata sebagai lokasi peluncuran ADWI 2024 diharapkan memberi dampak pada masyarakat atas keberadaan desa wisata.

"Sehingga terciptalah peluang usaha dan peningkatan peluang kerja," kata Sandiaga.

Peluncuran ADWI 2024 di Desa Wisata Bugisan yang terkenal dengan Candi Plaosan sebagai salah satu daya tarik utama berlangsung meriah. Menparekraf bersama sejumlah tamu VIP awalnya berkeliling Desa Wisata Bugisan dengan menggunakan "gerobak sapi" sebelum akhirnya tiba di lokasi acara yang mengambil lokasi tepat di seberang Candi Plaosan.

Saat tiba, Menparekraf Sandiaga dan rombongan disambut dengan tarian Besan Wanoro sebelum kemudian meninjau produk-produk pariwisata dan ekonomi kreatif unggulan Desa Wisata Bugisan, termasuk paket-paket wisata. Peluncuran secara resmi ADWI 2024 kemudian ditutup dengan prosesi pecah kendi dan arak-arakan gunungan berisikan hasil bumi.

Baca Juga: