“Kehadiran IKN akan menjadi potensi ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di banyak sektor seperti pangan, pariwisata, industri kreatif, jasa dan lain-lain."
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan komitmennya untuk memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan Ibu Kota Negara (IKN) agar benar-benar dapat merasakan manfaat.
Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa dalam keterangannya mengatakan sebagai sebuah kota baru, IKN akan menjadi pusat pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja.
"Kehadiran IKN akan menjadi potensi ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di banyak sektor seperti pangan, pariwisata, industri kreatif, jasa dan lain-lain," katanya saat meninjau program Perluasan Kesempatan Kerja (PKK) Berbasis Kawasan di Kecamatan Waru dan Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), kemarin.
Oleh karena itu, ia mengatakan selain meningkatkan kompetensi tenaga kerja sektor formal, pihaknya juga akan melakukan pemberdayaan masyarakat dengan membangun BLK Komunitas dan mencetak wirausaha melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) di berbagai sektor seperti pertanian, pangan, industri kreatif, jasa, dan lainnya.
"Agar warga lokal tidak hanya jadi penonton, kira harus memastikan agar warga Kalimantan Timur pada umumnya dan warga Sepaku pada khususnya dapat menjadi aktor-aktor ekonomi dan pembangunan," kata Caswi.
Ia menambahkan untuk memberdayakan warga sekitar IKN, pihaknya telah menjalankan program PKK Berbasis Kawasan. Program ini dijalankan di dua lokasi yaitu Kecamatan Waru dan Kecamatan Sepaku, Kabupatan Penajam Paser Utara, Kaltim.
"Melalui PKK Berbasis Kawasan, Kemnaker mengintegrasikan pelatihan dengan pengembangan kewirausahaan dalam suatu ekosistem yang terpadu," katanya.
Selain meninjau program PKK Berbasis Kawasan, pihaknya mengunjungi TKM pengolahan makanan di Desa Pemaluan, TKM pertanian Hidroponik Nusantara dan TKM Batik Sepaku Nusantara di Desa Bukitraya, sera meninjau proses pembangunan BLK Komunitas di Desa Sukaraja, Sepaku.
"Desa-desa itu merupakan desa penyangga utama IKN, yang kita dorong agar masyarakatnya dapat memainkan peranan di IKN," katanya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik mengembangkan lumbung pangan di daerah melalui berbagai program transformasi bidang pertanian.
Menurut Akmal Malik, perlu ada keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan pengembangan lumbung-lumbung pertanian. Alasannya, meski Kaltim dikenal kaya sumber daya alam mineral, di masa depan kebutuhan pangan penduduk Kaltim dan IKN (Ibu Kota Nusantara) dipastikan semakin besar.
"Kita ingin mendorong transformasi agraris. Bonus sumber daya mineral ini harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena sampai mati pun orang tidak akan pernah makan batu bara. Kita tetap makan nasi yang berasal dari beras," kata Pj Gubernur Akmal Malik di Samarinda, beberapa hari lalu.