Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan bahwa negara-negara Amerika Latin sedang berusaha memperluas kemitraan perdagangan mereka dengan negara-negara Asia.
"Kita kiranya juga perlu untuk hadir di kawasan sana, tingkat hubungan perdagangan kita potensinya masih banyak yang belum termanfaatkan," kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu RI Umar Hadi dalam arahan pers INA-LAC 2024 di Jakarta, Selasa.
Karena itulah, kata Umar, Indonesia menginisiasi forum bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) pada 2019, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara Amerika Latin dan Karibia.
Umar kemudian memberi contoh di sektor energi yaitu Pertamina, perusahaan BUMN Indonesia, yang sudah memiliki konsesi tambang minyak dan anak perusahaan di Venezuela.
"Namanya Maurell & Prom (anak perusahaan Pertamina di Venezuela), yang punya konsesi tambang minyak di Venezuela, yang kita coba kembangkan," lanjut Umar.
Pada INA-LAC 2024, Umar melanjutkan, Indonesia akan membawa sebanyak 48 perusahaan untuk berpartisipasi dalam forum tersebut yang diselenggarakan di Lima, Peru, pada 11-13 September 2024.
Selain forum bisnis untuk memamerkan produk-produk unggulan Indonesia, katanya, INA-LAC 2024 juga akan mengadakanbusiness matchingantara pengusaha-pengusaha Indonesia dan Amerika Latin.
"Jadi proses ini (business matching) tidak dimulai tanggal 11. Kita sudah mulai dari tahun lalu," kata duta besar yang pernah bertugas di Korea Selatan itu.
Kemudian, Umar mengatakan bahwa INA-LAC 2024 juga akan mengadakanbusiness pitching, dimana perusahaan-perusahaan unggulan Indonesia akan mempresentasikan ide dan produk mereka.
INA-LAC 2024 juga akan mengadakanCEO Talks, lanjut Umar, dimana para pemimpin perusahaan akan saling berinteraksi secara langsung mengenai bisnis mereka.
Selanjutnya, kata Umar, INA-LAC 2024 juga akan mengadakan INA-LACBusiness Networkdimana Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dari 23 negara akan saling berinteraksi dalam acara tersebut.
INA-LAC 2024 akan mengadakan INA-LACSociety Forumuntuk pertama kalinya, kata Umar, untuk kalangan akademis dan masyarakat dari Indonesia dan negara-negara Amerika Latin bisa saling membangun hubungan.
"Temanya (INA-LACSociety Forum) itu memang anak muda. Jadi bagaimana kita Indonesia dan Amerika Latin itu bisa memberdayakan kaum muda untuk membangunpartnership," ujar Umar, menambahkan bahwa generasi muda adalah modal paling besar untuk kewirausahaan dan inovasi.