JAKARTA - Hubungan diplomatik Indonesia dan Nigeria memanas setelah terjadinya dugaan tindakan penganiayaan oleh petugas imigrasi Jakarta Selatan terhadap Abdul Rahman Ibrahim, pejabat konsuler di Kedutaan Besar Nigeria di Jakarta.

Insiden tersebut terjadi pada 7 Agustus. Buntutnya, Menteri Luar Negeri Nigeria, Geoffrey Onyeama, mengancam akan menarik duta besarnya dari Indonesia, Usman Ogah, sebagaimana dikutip dari Sahara Reporters.

Sejauh ini Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan belum ada notifikasi soal pemulangan Dubes Nigeria untuk Indonesia, Usmah Ogah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Kamis (12/8), mengakui mengetahui soal rencana penarikan Duta Besar Usman Ogah dari pemberitaan di Nigeria, tetapi hingga kini ia belum mendapat pemberitahuan resmi dari Kedutaan Besar Nigeria di Jakarta.

"Saya belum mendengar realisasinya. Memang ada semacam rilis yang kita ikuti dari pemberitaan di Nigeria, namun sampai saat sekarang kita belum ada semacam keterangan lebih lanjut dari pihak kedutaan besarnya di Jakarta," kata Faizasyah.

Selain ancaman penarikan Dubes Nigeria, pemerintah negara tersebut juga melakukan protes keras yang disampaikan melalui Duta Besar Indonesia untuk Nigeria, Usra Hendra Harahap. Usra dipanggil Onyeama ke kantornya di Ibu Kota Abuja dua hari lalu.

Faizasyah menambahkan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jalelani, pada Rabu (11/8) telah mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Nigeria. Namun dia menolak menyampaikan hasil pertemuan tersebut.

Pada pertemuan itu, lanjut Faizasyah kedua pejabat membahas hubungan bilateral yang sudah terjalin dengan baik selama ini.

"Kementerian Luar negeri menyesalkan terjadinya peristiwa tanggal 7 Agustus tersebut. Insiden tersebut adalah insiden yang berdiri sendiri dan sama sekali tidak terkait dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam menjalankan kewajiban sebagai tuan rumah sesuai dengan Konvensi Wina mengenai hubungan diplomatik," ujar Faizasyah.

Faizasyah menekankan pemerintah Indonesdia terus berkomunikasi dengan pemerintah Nigeria melalui jalur diplomatik.

Dia menambahkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) telah melakukan investigasi internal atas kejadian itu. VoA/I-1

Baca Juga: