JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyampaikan program Kemitraan Kolaborasi Pengetahuan dan Inovasi Australia Indonesia (Koneksi) berkontribusi nyata memperkuat pilar transformasi Indonesia dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

"Program Koneksi nyata-nyata berkontribusi untuk memperkuat pilar transformasi Indonesia dalam RPJPN 2025-2045, yaitu pilar transformasi sosial yang mencakup pembangunan manusia meliputi pendidikan, kesehatan, dan pilar transformasi ekonomi yang mencakup iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), inovasi, dan produktivitas," ujar Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/ Bappenas Amich Alhumami saat membacakan sambutan Menteri PPN/ Bappenas Suharso Monoarfa dalam acara peluncuran program Koneksi dan Dialog Peran Riset Kolaboratif sebagai Sarana Kemitraan Australia-Indonesia, yang digelar secara virtual di Jakarta, Senin (13/11).

Program kemitraan Australia-Indonesia untuk kebijakan dan inovasi inklusif bertujuan untuk memperkuat kemitraan yang melibatkan perguruan tinggi, lembaga riset, komunitas ilmiah, dan masyarakat akademis di kedua negara sebagai upaya membangun budaya ilmiah serta pengembangan iptek.

Menurut dia, ada dua poin yang membuat program Koneksi memiliki relevansi tinggi. Pertama pengembangan riset ilmiah untuk melahirkan pengetahuan baru dalam bentuk invensi dan penciptaan inovasi teknologi untuk pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

Kedua, pengembangan riset kebijakan yang diperlukan untuk proses perencanaan berbasis bukti untuk mendukung penyusunan rancangan teknokratik pembangunan.

"Program Koneksi diharapkan dapat melahirkan praktik-praktik baik yang menjadi fondasi penguatan triple helix yang melibatkan pemerintah, perguruan tinggi, dan industri. Hal ini sangat penting terutama untuk mendukung proses hilirisasi penelitian dan inovasi teknologi untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Amich.

Selain itu, penguatan triple helix penting sebagai upaya mengubah hasil-hasil riset inovasi menjadi produk komersial yang bernilai ekonomi, sehingga dapat dipasarkan di berbagai sektor industri yang dapat memacu produktivitas ekonomi.

Baca Juga: