Harus ada program yang sifatnya solutif untuk mengatasi problem kebodohan dan kemiskinan.

JAKARTA - Dulu, para pahlawan berjuang melawan penjajah. Sekarang, generasi yang harus mengisi kemerdekaan masih tetap berjuang melawan musuh terbesar bangsa yaitu kemiskinan. Hal ini dikatakan Staf Khusus Menteri bidang Hubungan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri, Kementerian Sosial, Faozan Amar.

Dia mengatakan ini saat upacara Tabur Bunga di laut sebagai bagian dari upaya mengenang jasa-jasa para pahlawan yang berjuang meraih kemerdekaan.

Upacara Tabur Bunga di laut digelar untuk memperingati Hari Pahlawan Nasional 2021. Upacara berlangsung khidmat dan dengan protokol kesehatan yang ketat, di atas kapal KRI SMR-594, Rabu (10/11).

Lokasi Tabur Bunga tidak jauh dari Jakarta Internasional Container Terminal (JICT), Tanjung Priok. Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono bertindak sebagai inspektur upacara dan memimpin prosesi tabur bunga.

Adapun peserta upacara yang hadir dari perwakilan TNI, Polri, dan kementerian dan lembaga. "Yang dilakukan pahlawan itu tidak hanya perjuangan secara fisik, tapi perjuangan secara ide, gagasan, dan pemikiran," ujarnya usai upacara.

Dia menerangkan tema Hari Pahlawan Nasional adalah Pahlawanku Inspirasiku. Tema tersebut mengingatkan peran pahlawan yang telah memberikan inspirasi, tidak hanya kepada diri dan keluarga, tapi juga bangsa.

"Inspirasi ini harus dilestarikan oleh generasi muda, generasi bangsa Indonesia yang merupakan penerus cita-cita pewaris perjuangan bangsa," jelasnya.

Memerangi Kemiskinan
Lebih jauh, Faozan menilai musuh terbesar bangsa Indonesia saat ini adalah kebodohan dan kemiskinan, harus ada program yang sifatnya solutif atas masalah tersebut.

Dia menyebut Program Keluarga Harapan (PKH) bisa jadi solusi atas masalah tersebut. Ada 10 juta peserta PKH yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sosialnya.

"Terkait program pemberdayaan, fokusnya lebih pada pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mengentaskan diri dari kemiskinan, bisa berdikari, dan jadi warga negara mandiri," tandasnya.

Baca Juga: