Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa pembangunan perumahan dengan penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD) atau yang terintegrasi penuh dengan alur mobilitas warga, cocok bagi milenial.

"TOD ini juga cocok untuk para generasi milenial yang ingin melakukan mobilisasi dengan mudah," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (3/10/2020).

Selain cocok bagi kaum milenial, ujar dia, TOD juga mampu meningkatkan penghematan energi serta mengintegrasikan hunian masyarakat dengan sarana transportasi.

Menurut Khalawi, pembangunan TOD pada merupakan salah satu amanat dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang menyatakan pembangunan rumah umum harus mempunyai akses menuju pusat pelayanan atau tempat kerja.

Selain itu, TOD juga menjadi bagian dari UU Nomor 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun yang menyatakan bahwa setiap pembangunan rumah susun komersial, wajib menyediakan rumah susun umum paling sedikit 20 persen untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Lebih lanjut, Khalawi menerangkan, TOD bermanfaat untuk optimalisasi penggunaan lahan, antara lain karena pembangunan TOD secara vertikal juga bisa dilaksanakan di lokasi lahan yang sempit namun berpusat pada simpul jaringan transportasi.

Beberapa TOD kini sudah dibangun tidak jauh dari stasiun kereta api ataupun commuter line seperti Stasiun Pasar Senen, Pondok Cina, Depok Baru, Jatijajar, Citayam dan Cinere. Sedangkan TOD yang terintegrasi dengan terminal berada di sekitar terminal Poris Plawad Tangerang, Baranangsiang Bogor, Jatijajar Depok dan Pondok Cabe Tangerang Selatan. Ant/E-10

Baca Juga: