JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong percepatan jalan tol Bengkulu dalam rangka meningkatkan ekonomi daerah dan konektivitas wisatawan. Kehadiran jalan tol akan menurunkan biaya logistik serta memangkas waktu tempuh distribusi barang dan jasa antarwilayah.
"Di samping itu mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru khususnya kawasan yang berada di sekitar on/off ramp jalan tol," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (13/3).
Menurut Menteri PUPR, pihaknya terus mempercepat pembangunan infrastruktur yang menghubungkan sentra-sentra produksi, daerah-daerah yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan membuka peluang usaha baru, membuka lapangan kerja, dan mengakselerasi nilai tambah bagi perekonomian rakyat. Salah satunya yaitu melalui pembangunan jalan tol.
Trans Sumatera
Salah satu jalan ruas jalan tol yang tengah dibangun oleh Kementerian PUPR yaitu ruas Jalan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95,8 km yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera. Ruas yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) ini terbagi menjadi 3 Seksi yaitu Seksi 1 Lubuk Linggau-Kepahiang (54,5 Km), Seksi 2 Kepahiang-Taba Penanjung (23,7 Km), dan Seksi 3 Taba Penanjung-Bengkulu (17,6 Km).
"Progres konstruksi Seksi 3 ruas Taba Penanjung-Bengkulu telah mencapai 96,51 persen dan ditargetkan dalam waktu dekat di kuartal 1 tahun 2022 akan selesai konstruksinya dan dapat dioperasikan. Seksi 1 dan 2 saat ini masih dalam tahap persiapan," ujar Menteri Basuki.
Menteri PUPR berharap pemerintah daerah, para pengusaha, dan masyarakat dapat memanfaatkan secara optimal keberadaan tol yang terintegrasi dengan pengembangan Pelabuhan Baai ini untuk mengembangkan ekonomi daerah dan meningkatkan konektivitas wisatawan yang berkunjung ke Bengkulu.
"Setelah tol ini beroperasi, nantinya pengendara hanya menempuh waktu 1-2 jam perjalanan saja dari Lubuk Linggau untuk mencapai Kota Bengkulu. Kehadiran jalan tol ini juga akan membuka potensi perekonomian di wilayah Lubuk Linggau yang berada di antara Palembang dan Bengkulu," katanya.