WASHINGTON DC - Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (AS) pada Senin (15/3) mendakwa dua tersangka yang diduga bekerja sama menyemprotkan bahan kimia yang menimbulkan iritasi mata pada tiga petugas Kepolisian Capitol pada 6 Januari lalu. Salah seorang di antaranya kemudian meninggal.

Julian Elie Khater dan George Pierre Tanios menghadapi banyak tuduhan, termasuk menyerang polisi dengan senjata mematikan, setelah tim penyelidik mengatakan mereka menyemprot sedikitnya tiga polisi dengan bahan kimia tidak dikenal dan berbahaya.

Salah seorang polisi, Brian Sicknick, dilarikan ke rumah sakit dan meninggal keesokan harinya.

Khater dan Tanios tidak dituduh membunuh Sicknick.

Menurut pengaduan itu, FBI mengatakan Khater dan Tanios tampaknya memastikan penggunaan semprotan itu pada waktu bersamaan dengan upaya perusuh lain melepaskan secara paksa pagar yang mencegah perusuh mendekati gedung Kongres.

Khater yang berusia 32 tahun, asal State College, Pennsylvania ditangkap ketika turun dari pesawat di Bandara Newark, New Jersey. Sementara Tanios yang berusia 39 tahun, asal Morgantown, West Virginia, ditangkap di rumahnya di West Virginia. Keduanya dijadwalkan tampil perdana di pengadilan Senin (15/3) sore.

Dalam rekaman video, tim penyelidik mengatakan Khater berjalan ke arah Tanios dan mengatakan "beri saya s******* itu" dan merogoh tas ransel yang dibawa Tanios. Tanios kemudian membalas "tunggu, tunggu... belum, belum... masih terlalu dini".

Pengaduan itu mengatakan ketiga polisi mengalami kebutaan sementara dan secara fisik tidak dapat berfungsi normal, sehingga membutuhkan bantuan medis dan bantuan dari sesama petugas lain.

Lebih dari 300 orang telah didakwa terkait kerusuhan di gedung Kongres Amerika pada 6 Januari lalu oleh massa pendukung mantan Presiden Donald Trump yang berharap dapat menghentikan proses sertifikasi kemenangan Joe Biden dalam pemilu presiden November lalu.

Lima orang, termasuk Sicknick, meninggal dalam serangan itu; sementara anggota-anggota Kongres bersembunyi karena khawatir dengan keselamatan mereka.

Ketika mengajukan pengaduan itu ke pengadilan pekan lalu, Kementerian Kehakiman mengatakan pihaknya tidak bermaksud mengajukan tuntutan terhadap lebih dari 100 terdakwa tambahan yang digambarkannya sebagai penyelidikan paling kompleks yang pernah dilakukan badan itu. VoA/I-1

Baca Juga: