JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk terus mengawal panen raya padi dan Gerakan Serap Gabah Petani di semua daerah Indonesia. Langkah itu untuk mengoptimalkan hasil panen guna menjamin stok beras nasional dan menstabilkan harga gabah/beras petani.

Saat melakukan panen raya padi dan gerakan serap gabah di Desa Srikaton, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, akhir pekan lalu, Mentan menyatakan pertanian adalah menjadi jawaban dari semua aktivitas pemerintah yang secara kasat mata meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Hari ini bersama Pak Gubernur membuktikan bahwa pertanian begitu keras didorong pemerintah dan produktivitasnya cukup bagus. Lalu bagaimana serapannya? Kita dorong semua stakeholder yakni Bulog, PT RNI dan penggilingan serta pihak swasta untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP (harga pembelian pemerintah)," kata Mentan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan upaya pemerintah tidak hanya sampai pada tahap peningkatan produksi, namun juga meningkatkan penanganan pascapanen yakni dryer dan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan sehingga beras yang dihasilkan petani berkualitas tinggi dan mudah diserap dengan harga yang memberikan keuntungan.

Dengan demikian, secara bertahap pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani dan sektor pertanian semakin terdepan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Sesuai arahan Presiden Jokowi, tidak hanya budi daya kami dorong, tapi juga pascapanennya salah satunya kualitas RMU sehingga beras yang dihasilkan dalam packaging dan kualitas yang bagus dan juga harganya tidak di luar HPP," jelasnya.

Menteri Syahrul menegaskan pemerintah berkomitmen membantu petani agar tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana produksi padi hingga menangani pascapanen agar harga gabah/ beras tetap terjaga.

Karena itu, Kementan terus bekerja sama dengan perbankan menyediakan fasilitas permodalan kredit usaha rakyat (KUR).

Baca Juga: