JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengantisipasi masuknya penyakit hewan lumpy skin disease (LSD) yang saat ini sudah menyebar di kawasan Asia dan menjangkiti enam negara di Asia Tenggara.

Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin, menegaskan, sebagai negara yang masih bebas LSD, Indonesia harus meningkatkan kesiapsiagaan, karena posisinya penyakit ini sudah sampai ke Thailand dan Malaysia.

Menurutnya, sejak Tiongkok dan India tertular pada 2019, LSD terus menyebar ke banyak wilayah di Asia. Terakhir penyakit ini sudah dilaporkan di kawasan Asia Tenggara yakni di Vietnam, Laos, Myanmar, Cambodia, Thailand, dan Malaysia.

"Kita telah tingkatkan upaya pencegahan untuk mencegah masuknya penyakit ini. Namun apabila sampai masuk, kita juga harus siap untuk bisa mendeteksi dan menanganinya secara cepat dan efektif," ungkap Nuryani di Jakarta, Jumat (23/7).

Dia menerangkan semua laboratorium veteriner di bawah Ditjen PKH menurutnya telah mempunyai kapasitas untuk memeriksa penyakit ini.

Nuryani meminta agar peternak dan petugas lapang untuk segera melaporkan apabila ada ternaknya yang menunjukan tanda klinis benjol-benjol pada kulit, demam, dan adanya lendir pada hidung serta mulut.

"Laporan cepat sangat penting, agar segera kita pastikan penyebab penyakitnya, dan kita tangani langsung. Ini untuk menekan kerugian yang mungkin ditimbulkan," jelasnya.

Baca Juga: