SUMEDANG - Pemerintah memutuskan untuk membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di dusun Dusun Cimanintin Blok Babakan Sawah, Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, Sumedang, Jawa Barat. Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban di kemudian hari.

"Kesiagaan warga Dusun Cimanintin sangat dibutuhkan untuk meminimalisir korban. Dusun ini sangat rawan bencana. Dusun ini merupakan KSB ke 5 di Kabupaten Sumedang," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat sausai meresmikan Kampung Siaga Bencana di Desa Cimanintin, Kecamatan Jati Nunggal, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (4/11).

Kemensos menargetkan berdirinya 100 KSB di sejumlah kabupaten dan kota pada tahun ini. Kemensos juga berharap KSB di Kabupaten Sumedang terus bertambah. Ini sebagai bagian dari upaya pemerintah mendorong kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Harry mengatakan tinggal di lokasi rawan bencana bukan berarti hidup dalam kekhawatiran. Bukan pula menunggu bencana datang lalu baru menggerakkan dan melatih warga kesiapsiagaan menghadapi bencana.

"Tapi kita harus menyadari betul bahwa Indonesia adalah daerah dengan risiko rawan bencana sehingga harus selalu siaga. Dalam hal kewaspadaan ini, tentunya masyarakat yang lebih mengetahui kondisi wilayahnya masih-masing," terangnya.

Untuk kabupaten Sumedang, Harry berharap pemerintah daerah lebih memerhatikan lingkungan di wilayah mereka karena saat ini banyak fenomena bencana. Apalagi dalam sidang kabinet beberapa waktu lalu Presiden telah mengamanatkan agar seluruh elemen masyarakat lebih memperhatikan lingkungannya.

KSB merupakan wadah penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang dijadikan kawasan atau tempat untuk program penanggulangan bencana.

Seperti diketahui, tingginya intensitas hujan di Jawa Barat beberapa waktu lalu mengakibatkan bencana alam di di beberapa titik. Salah satunya pergerakan tanah di Dusun Cimanintin. "Ini akibat curah hujan yang tinggi secara terus-menerus, pergerakan tanah ini telah merusak rumah warga sekitar 63 KK (Kepala Keluarga)," jelas.

Harry menambahkan area terdampak pergerakan tanah di dusun ini mencapai 4 hektare. Untuk itu, warga yang berada di area tersebut dipindahkan ke tempat yang lebih aman atau direlokasi. "Mereka yang terkena dampak telah direlokasi ke tempat yang lebih aman dengan bantuan pemerintah setempat dan Kemensos," tambahnya.

Serahkan Bantuan

Dalam kesempatan tersebut, Kemensos menyerahkan bantuan sebesar 1,6 miliar rupiah kepada korban tanah bergerak di desa Cimanintin, Kecamatan Jati Nunggal, Kabupaten Sumedang.

Bantuan terdiri dari bantuan stimulan pembangunan rumah sebesar 1,575 miliar rupiah dan bantuan lumbung sosial Kampung Siaga Bencana (KSB) sebesar 69,57 juta rupiah dan motor dapur umum lapangan.

"Bantuan stimulan itu diberikan kepada 63 kepala keluarga masing masing 25 juta rupiah. Disamping itu kita juga siapkan bantuan untuk KSB," kata Harry. tgh/E-3

Baca Juga: