Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengampanyekan program Indonesia Melangkah guna memacu peningkatan kontribusi industri kecil menengah (IKM) alas kaki bagi devisa negara.
"Kemenperin secara konsisten menggaungkan kampanye Indonesia Melangkah yang bertujuan untuk mendorong semangat Industri Kecil Menengah (IKM) alas kaki dalam berkolaborasi agar terus berkembang," kata Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Kemenperin Alexandra Arri Cahyani di Jakarta, Jumat.
Program ini merupakan gerakan kebersamaan dan komitmen pelaku IKM alas kaki untuk terus memajukan sektor sepatu supaya lebih berdaya saing, dengan cara menyediakan ruang kreatif bagi desainer untuk mengembangkan desain alas kaki orisinal.
Ia Imengatakan, kampanye Indonesia Melangkah diharapkan bisa mendukung daya saing industri alas kaki di Indonesia yang cukup besar, yakni sebanyak 750 industri menengah besar, dan 60.760 industri mikro dan kecil.
Ia menyampaikan salah satu bentuk nyata dari program tersebut yakni penyelenggaraan acara kompetisi dan pameranIndonesia Footwear Creative Competition(IFCC) yang merupakan hasil kolaborasi antara Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Kemenperin dengan pelaku industri alas kaki jenama(brand)Prabu Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta, pada 31 Juli hingga 2 Agustus.
Dalam kegiatan tersebut menurut dia, telah dipilih desain alas kaki buatan dalam negeri yang nantinya akan diimplementasikan dan diproduksi oleh perusahaan alas kaki secara masif.
"Indonesia Footwear Creative Competitionterinspirasi oleh generasi muda dengan semua karakteristik uniknya dan BPIPI ingin memberikan ruang kreatif yang bebas sehingga membuat ketertarikan generasi muda pada industri alas kaki lebih meningkat," katanya.
Kemenperin mencatat industri kulit, barang dari kulit, alas kaki, industri tekstil, dan pakaian Jadi tumbuh positif pada triwulan pertama 2024. Berturut-turut, pertumbuhan subsektor itu mencapai 5,90 persen secara tahunan (year on year).
Peningkatan performa ini turut memacu kontribusi industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu sebesar 19,28 persen secara tahunan, atau naik dari periode yang sama di tahun 2023 yang mencapai 18,57 persen.