JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong pengembangan destinasi pariwisata berkualitas dan berkelanjutan untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Haryanto saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pengembangan Pariwisata Wilayah I mengatakan, bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya untuk menyamakan visi dan misi dalam penyelenggaraan kepariwisataan dan ekonomi kreatif sehingga dapat bersama-sama mewujudkan tujuan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu untuk pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan sosial dan budaya, pelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat.

"Tujuan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu untuk pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan sosial dan budaya, pelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat. Kota berharap, lama yinggal (Length of Stay) wisman di destinasi tiga hingga lima hari," kata Haryanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/3)

Ia menambahkan, bahwa dengan Rakornis ini juga untuk meningkatkan pemahaman bersama untuk terus melakukan inovasi, adaptasi dan kolaborasi atas arah kebijakan dan strategi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif antara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama seluruh Dinas Pariwisata Provinsi/Kota Di Pulau Sumatera dan Jawa yang merupakan wilayah kerja Direktorat Pengembangan Destinasi I.

Ia berharap, Rakornis ini dapat memperkuat jejaring dan keterpaduan antar pusat dan daerah dalam rangka peningkatan tata kelola destinasi sehingga tercipta orkestrasi pembangunan pariwisata yang berjalan sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

"Harapannya, dalam Rakornis ini dapat dilakukan akselerasi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif sesuai dengan perencanaan dan pengembangannya. Proses Bisnis Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur yang antara lain mencakup Strategi dan Penerapannya dalam bentuk Program dan Kegiatan Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yng menyampaikan sambutan lewat video mengatakan, untuk mencapai target 14 juta kunjungan wisman 2024, Kemenparekraf dihadapkan sejumlah tatangan terutama oleh situasi global yang tidak menentu.

"Sejumlah lembaga internasional memprediksikan berbagai tantangan di tingkat global pada 2024 seperti konflik geopolitik, gejolak perekonomian, hingga krisis lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan sektoral termasuk travel industri," katanya.

Hal itu, kata Sandiaga, terlihat pariwisata Indonesia tahun ini mengalami percepatan kebangkitan, semula menetapkan target kunjungan 7,6 juta wisman kemudian dinaikkan menjadi 8,5 juta, pada kuartal III (Januari-September) 2023

"Tahun ini kita akan memperoleh 11 juta kunjungan wisman. Untuk mencapai target tersebut, menurutnya, berbagai tantangan harus dihadapi bersama di antaranya bagaimana memperkuat konektivitas penerbangan dari negara-negara sumber wisman dengan tersedianya seat pesawat yang mencukupi," katanya.

Selain itu, kata Sandiaga penyebaran wisman ke berbagai destinasi unggulan di Indonesia juga masih menjadi tantangan. Bali sebagai magnet dalam menarik kunjungan wisman diharapkan dapat menyebarkan ke destinasi lain di Indonesia.

"Untuk itu pemerintah gencar mempromosikan 'Bali beyond' terutama ke lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang," katanya.

Sebelumnya, Kadis Pariwisata Provinsi Jabar Benny Achmad mengatakan, potensi wisata di Jabar tidak hanya Bandung dan Bogor, tapi berbagai potensi pariwisata tengah berkembang di wilayah Timur Jabar, dimana mulai dari alam hingga budaya serta ekonomi kreatif yang sangat menarik.

"Saat ini Jabar tengah menciptakan lima destinasi premium. Tanpa menyebut destinasi premium dimaksud, Dan targetnya apa yang akan dikembangkan tersebut akan menghasilkan ekonomi dan membangkita perekonomian masyarakat " tutupnya.

Baca Juga: