Pembukaan Nusantara untuk dikunjungi umum menjadi salah satu langkah sebagai amplifikasi atau pengembangan informasi bagi masyarakat Indonesia.

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf ) siap membantu untuk mempromosikan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan destinasi wisata di sekitarnya. Kemenparekraf akan mulai mempromosikan IKN sebagai destinasi wisata baru pada kuartal keempat tahun ini dan kuartal pertama tahun 2025.

"Ini salah satu yang akan menjadi program utama kita ke depan, karena kita harus mempromosikan Ibu Kota Nusantara kita yang baru ini dan beberapa destinasi pariwisata sudah dijajaki di sekitar IKN, serta hal itu akan kita mulai angkat destinasi pariwisata di situ," ujar Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, Wisnu Sindhutrisno, di Jakarta, Jumat (20/9).

Seperti dikutip dari Antara, upaya promosi tersebut tidak hanya menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia, namun juga menjangkau sampai ke luar negeri. "Itu akan terus kita promosikan dan kita bawa ke luar negeri untuk promosinya," kata Wisnu.

Sebagai informasi, Otorita IKN mengumumkan masyarakat umum sudah dapat mengunjungi Nusantara untuk melihat langsung progres pembangunan Ibu Kota baru Indonesia. Kunjungan ini akan membawa pengunjung ke sejumlah lokasi menarik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), termasuk Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa.

Untuk memastikan kenyamanan dan kualitas pengalaman, jumlah pengunjung dibatasi sebanyak 300 orang per hari. Masyarakat yang ingin berkunjung bisa mendaftar melalui aplikasi IKNOW, dan mendapatkan tiket secara gratis.

Dijemput Bus Listrik

Para pengunjung akan dijemput menggunakan electric vehicle (EV) berupa bus yang nyaman dari kantong parkir yang tersedia di rest area dan Simpang Terunen, menuju lokasi kunjungan.

Sepanjang perjalanan, pengunjung juga akan berkesempatan melihat Istana Garuda yang tengah mengalami efek patina, yaitu perubahan warna pada logam merah menjadi kehijauan akibat oksidasi. Pembukaan Nusantara untuk umum ini merupakan salah satu langkah untuk amplifikasi (pengembangan) informasi bagi masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) OIKN, Troy Pantouw, menilai Istana Negara Garuda di IKN memiliki potensi seperti White House atau Gedung Putih Istana Presiden Amerika Serikat (AS) di Washington DC, yakni Istana tersebut ramah untuk umum/publik atau bisa dikunjungi oleh masyarakat.

"Saat ini, kami baru membuka akses kunjungan hanya sampai di Plaza Seremoni, tapi tidak menutup kemungkinan bakal terbuka seperti White House," kata Troy.

Saat pertama kali Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa Nusantara dibuka untuk umum pada Senin (16/9), jumlah pendaftar melalui aplikasi begitu tinggi, padahal satu hari hanya dibatasi sebanyak 300 orang.

Namun demikian, masyarakat yang ingin mengunjungi dua lokasi tersebut tidak perlu kecewa, karena masih ada kesempatan kunjungan di hari berikutnya, yakni harus daftar lagi melalui aplikasi IKNOW karena kesempatan ini dibuka setiap hari.

Troy menyampaikan, dari OIKN dan pemangku kepentingan lainnya juga sudah memikirkan paket tur langsung ke Istana Negara. Terlebih, saat ini OIKN sudah membuka akses untuk warga melihat secara langsung karya anak bangsa itu.

Kendati demikian, menurut Troy, untuk merealisasikan itu tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar, masih diperlukan kajian lagi agar semua aman dan lancar.

"Masyarakat bisa ke IKN ini merupakan hal yang masih sangat baru, sedangkan mereka saja (pihak Whita House) butuh berapa periode, baru dibuka untuk masyarakat umum," ujar Troy.

Saat ini, ujar Troy lagi, pihaknya masih membuka lokasi Ibu Kota masa depan Indonesia ini untuk umum dengan berbagai keterbatasan karena secara umum IKN masih dalam tahap pembangunan.

Baca Juga: