JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat, khususnya desa wisata dalam pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf). Nantinya, langkah itu diharapkan dapat memberikan dampak besar terhadap kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Martini M Paham saat membuka kegiatan "Sosialisasi Sadar Wisata 5.0" di Desa Wisata Sawitan mengatakan, sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam peningkatan kualitas dan pengembangan satu destinasi.
"Ada tiga komponen penting dalam pengembangan satu destinasi, yakni atraksi, amenitas dan aksesibilitas atau yang bisa disebut 3A. Tapi tiga komponen ini tidak akan bisa berarti kalau human resource-nya atau sumber daya manusia tidak diangkat kualitasnya atau ditingkatkan peranannya," kata Martini dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/6).
Untuk itu, tambahnya, Kemenparekraf bekerja sama dengan World Bank dalam menyelenggarakan program "Sosialisasi Sadar Wisata" yang merupakan bagian dari payung program "Kampanye Sadar Wisata" guna mendorong peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan pariwisata di desanya.
Acara yang berlangsung pada 24-25 Juni 2023 ini secara khusus mendorong peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya penerapan Sapta Pesona, Pelayanan Prima, CHSE, pengelolaan homestay, perencanaan bisnis serta manajemen konflik. Selain Desa Wisata Sawitan, kali ini kegiatan juga berlangsung di Desa Wisata Tegalarum, Desa Wisata Bumiharjo, Desa Wisata Rambeanak, Desa Wisata Wringinputih, dan Desa Wisata Kembanglimus.
Pada tahun ini Kampanye Sadar Wisata secara keseluruhan akan berlangsung di 90 Desa Wisata di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas yakni: Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Labuan Bajo, dan Wakatobi.
Pemilihan desa wisata sebagai lokasi sasaran program tidak lepas dari peran desa wisata sebagai pandemic winner. Desa wisata tumbuh menjadi destinasi pariwisata yang mampu menawarkan pengalaman otentik. Selain beraktivitas di alam terbuka, wisatawan bisa sembari belajar budaya dan nilai kearifan lokal masyarakat desa.
Kualitas Kunjungan
Pembangunan desa wisata tidak lagi sebatas untuk mendorong pertumbuhan jumlah kunjungan, namun kualitas kunjungan menuju pembangunan pariwisata berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Martini berharap para peserta sosialisasi dapat memaksimalkan kegiatan ini dan menjadi duta dalam pengembangan pariwisata di daerahnya dengan menyebarluaskan ilmu yang didapat kepada masyarakat yang lain.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, S Achmad Husein, di kesempatan yang sama berharap kegiatan ini dapat berdampak langsung terhadap peningkatan jumlah Kelompok Sadar Wisata di Kabupaten Magelang.
Saat ini, dari 57 desa wisata di Kabupaten Magelang, belum sepenuhnya memiliki Pokdarwis. Karena itu, pihaknya akan mempererat sinergi dan kolaborasi untuk mendorong terwujudnya lebih banyak Pokdarwis di wilayah Magelang.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di kesempatan terpisah mengatakan "Kampanye Sadar Wisata" merupakan salah satu program unggulan Kemenparekraf dalam peningkatan sumber daya manusia.
"Para pelaku pariwisata harus mampu menyesuaikan diri dan menjawab keinginan dan kebutuhan spesifik dari para wisatawan saat ini," katanya.
Melalui ini kegiatan ini diharapkan melahirkan para penggerak pariwisata dalam pengembangan pariwisata di desa. Menumbuhkembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang maju, berdaya saing, berkelanjutan, serta mengedepankan kearifan lokal yang ditopang dengan keberadaan SDM yang andal dan berdaya saing.
"Desa wisata menjadi unggulan dalam pencapaian target terciptanya 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024. Juga menopang target 8,5 juta kunjungan wisman dan 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara,"tutup Sandiaga.