JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/ Baparekraf) mendorong destinasi wisata super prioritas Labuan Bajo agar fokus terapkan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/ Baparekraf, Hari Santosa Sungkari mengatakan CHSE sebagai daya tawar bagi stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) untuk menciptakan kembali kepercayaan wisatawan yang ingin berkunjung ke destinasi.

Penerapan CHSE harus dilaksanakan dengan benar dan disiplin, sesuai standar operasional prosedur (SOP) berlaku, khususnya bagi pelaku usaha maupun konsumen di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Kesiapan destinasi dan para pelaku parekraf jadi hal yang penting bagi destinasi dan pelaku parekraf. Kita harus berpikir bagaimana kita bisa rebound. Saat ini pola kunjungan wisatawan sudah berubah tidak hanya melihat keindahan dan lokasi hotel hingga destinasi saja, namun juga memperhatikan keamanan dan kesehatan," ujar Hari dalam keteranganya, Senin (7/9).

Direktur Kelembagaan Kemenparekraf/ Baparekraf, Reza Fahlevi mengatakan protokol kesehatan perlu diterapkan dan dipatuhi dengan baik dan benar untuk meningkatkan kepercayaan dan daya tarik wisatawan untuk datang ke destinasi wisata.

"Yang penting sekarang adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan publik. Kita harus menjaga kesehatan dan kebersihan agar Covid-19 segera berakhir dan sektor parekraf kembali bangkit," ujarnya.

Reza juga menjelaskan tujuan dari kegiatan Sosialisasi CHSE Desa Wisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo yaitu meningkatkan kualitas perlindungan kesehatan, keamanan dan keselamatan masyarakat di bidang pariwisata.mza/E-10

Baca Juga: