Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mengumumkan Program Kartu Prakerja gelombang ke-23 akan dibuka pada bulan ini, Februari 2022. Adapun total bantuan insentif dari program ini mencapai Rp3,5 juta per peserta.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin menyebut Program Kartu Prakerja merupakan bentuk inovasi dalam pelayanan publik untuk menyalurkan bantuan program secara masif kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ini akan dibuka dengan skema semi bansos dan pelatihan online.

"Sesuai dengan arahan komite bahwa Pembukaan Program Kartu Prakerja semester I tahun 2022 agar dibuka pada bukan februari 2022 sehingga dapat mendorong percepatan dan pemulihan ekonomi yang diselenggarakan dengan skema semi bansos dan pelatihan Sama seperti periode seanjutnya," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (17/2).

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan untuk jumlah bantuan yang diberikan untuk Program Kartu Prakerja pada semester 1 tahun 2022 memiliki nominal yang sama, yakni Rp3,5 Juta.

"Adapun rincian biaya latihannya Rp1 juta, insentif Rp2,4 juta, dan insentif survei dan survei Rp150.000," ucapnya.

Airlangga menjelaskan, program tersebut telah menggarisbawahi sejumlah pembelajaran yang bisa diperoleh. Ini bertujuan agar Indonesia bisa terus bertumbuh ke depannya.

"Program Kartu Prakerja menjadi langkah nyata pemerintah bertransformasi dalam melayani publik dengan memanfaatkan teknologi digita," katanya.

Pemerintah, kata dia, memberikan layanan publik Kartu Prakerja kepada masyarakat melalui genggaman tangan, sehingga masyarakat tidak perlu secara fisik datang untuk mendapatkan pelayanan dengan sejumlah kucuran bantuan.

Selama dua tahun pelaksanaan Program Kartu Prakerja sejak 2020 telah memberikan dampak positif dalam mendorong ketahanan dan inklusi keuangan, khususnya untuk masyarakat yang terdampak Covid-19. Program ini dinilai memiliki dampak positif terhadap peningkatan kompetensi, produktivitas, kebekerjaan, kewirausahaan, serta pendapatan para penerimanya.

"Tidak berlebihan bila Program Kartu Prakerja dijadikan contoh sukses program Pemerintah yang sesuai tema Presidensi G20 Indonesia yakni Recover Together, Recover Stronger, sehingga Kartu Prakerja bisa direplikasi di negara-negara berkembang lainnya," tutur Airlangga.

Sebagai informasi, Program Kartu Prakerja adalah program bantuan biaya pelatihan untuk mengembangkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan kewirausahaan angkatan kerja Indonesia melalui ekosistem yang dibangun dengan kemitraan multi-pihak. Saat ini terdapat 6 platform digital, 181 lembaga pelatihan yang menyediakan 596 pelatihan, 5 mitra pembayaran, 8 institusi pendidikan, 4 job platform yang saling terkoneksi, serta 8 Kementerian/Lembaga dan 17 Pemerintah Daerah yang membantu menyediakan data.(IKN/TSR)

Baca Juga: