JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dam Teknologi (Kemendikbudristek) menargetkan transformasi 1.300 SMK Pusat Keunggulan (PK) di tahun 2022. Adapun tahun 2021, sudah lebih dari 900 SMK di Indonesai menjadi SMK PK.

"Tahun ini kami menargetkan akan ada lebih 1300 SMK PK," ujar Mendikbudristek, Nadiem Makarim dalam acara daring Sapa Peserta Didik SMK se-Indonesia, Selasa (19/7).

Nadiem menerangkan, SMK PK lebih mendalam bekolaborasi dengan industri. Cakupannya mulai dari penyususnan kurikulum, pelaksanaan magang, pemberian sertifikasi, dan penjaminan searpan lulusan SMK.

Dia memastikan, pelajar SMK akan belajar berbagai keterampilan teknis dan soft skill yang sangat dibutuhkan dunia kerja. Dia berharap, setelah lulus siswa SMK bisa bekerja, beriwirausaha, atau melanjutkan studi.

"Peluang-peluang itulah yang sedang kami buka dengan Merdeka Belajar, khususnya dengan program SMK PK," jelasnya.

Lebih lanjut, Nadiem menerangkan, adanya Kurikulum Merdeka akan memberikan kemerdekaan belajar di SMK. Adapun kurikulum merdeka sendiri menekankan pembelajaran berbasis proyek.

Dia menamabahka, lebih dari 6800 SMK di Indonesia sdh mendaftar untuk mengimplementasikannya. Pengimplementasian sesuai dengan kemampuan masing-masing. "Dengan menerapkan kurikulum berbasis proyek ini, para pelajar SMK akan semakin merdeka untuk belajar dan berkarya," tandasnya.

Baca Juga: