Direktur Sumber Daya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Sofwan Efendi, mengatakan, program Praktisi Mengajar sesuai pembelajaran di perguruan tinggi vokasi. Salah satu platform Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) itu mendorong lulusan lebih memiliki kompetensi praktik dari praktisi.

JAKARTA - Direktur Sumber Daya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Sofwan Efendi, mengatakan, program Praktisi Mengajar sesuai pembelajaran di perguruan tinggi vokasi. Salah satu platform Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) itu mendorong lulusan lebih memiliki kompetensi praktik dari praktisi.

"Apalagi vokasi diharapkan langsung terserap ke industri sehingga dengan pengalaman kerja, sharing practice dan knowledge dari praktisi, dia lebih siap diterima dari dunia kerjanya," ujar Sofwan, usai Penandatanganan Kerja Sama dengan perguruan tinggi terkait Praktisi Mengajar, di Jakarta, Kamis (19/10).

Dia menjelaskan, pembelajaran di perguruan tinggi vokasi didominasi praktik dengan persentase 70 persen praktik dan 30 persen teori. Meski sebelum menjadi program nasional sudah ada praktisi mengajar di perguruan tinggi, tapi secara kompetensi dan teknologi harus ditingkatkan agar lulusan sesuai dengan kebutuhan kerja.

Sofwan berharap ada dampak signifikan dari program Praktisi Mengajar terhadap kompetensi lulusan. Dia juga berharap agar Praktisi Mengajar dapat terus berjalan meski tidak menjadi program nasional. "Jadi tetap harus rantainya tidak boleh putus antara dunia perguruan tinggi dengan dunia praktisi. Meski secara nature sudah berjalan, harus didekatkan level kompetensinya," jelasnya.

Peningkatan Program

Dia menerangkan, program Praktisi Mengajar terus mengalami peningkatan setiap angkatannya. Pada angkatan ketiga, terdapat sekitar 5.700 praktisi yang terlibat.

Sofwan mengatakan, peningkatan signifikan terjadi dari penambahan jumlah perguruan tinggi yang terlibat. Pada angkatan ketiga ini terdapat 277 perguruan tinggi baik universitas maupun vokasi.

"Tahun kemarin juga di atas 5000 orang, tapi dengan jumlah perguruan tinggi yang lebih kecil, lebih sedikit. Jadi average tiap tahun kita naik," tandasnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, berharap, pelaksanaan Praktisi Mengajar yang sudah berjalan pada tiga angkatan akan menguatkan keterlibatan praktisi dalam pembelajaran. Praktisi dapat terlibat mulai dari perancangan dan manajemen mata kuliah dengan melibatkan dosen pengampu.

"Kami berharap interaksi yang terjadi antara praktisi dan para dosen dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi banyak pihak," terangnya.

Dia menilai, praktisi mampu menginspirasi pendidikan tinggi dalam menjalankan sistem pendidikan nasional. Menurutnya, praktisi dapat memberikan pengalaman keilmuan yang belum diterangkan para dosen di perkuliahan sehingga memberi perspektif baru bagi perguruan tinggi. "Kami meyakini praktisi memiliki hal yang sangat bernilai dan tidak ditemui di buku-buku teks dan jurnal-jurnal ilmiah," katanya.

Baca Juga: