JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggandeng asosiasi e-commerce yang tergabung dalam Indonesian E-Commerce Association dalam memberikan pelatihan pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kami bekerja sama dengan asosiasi e-commerce yang ada untuk melatih UMKM dan satuan vokasi. Tujuannya agar produk-produknya bisa masuk ke e-commerce," ujar Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbudristek, Saryadi, di Jakarta, Senin (22/11).

Pelatihan yang diberikan mengenai pemasaran digital, pengemasan, teknologi, serta standardisasi. Selain itu, UMKM dan satuan vokasi dibimbing dalam urusan pengurusan perizinan dan kesehatan pangan.

Pelatihannya sendiri diselenggarakan dari Agustus hingga November.

Upaya ini bagian dari Gerakan Nasional (gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI). Ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan UMKM Indonesia dari ranah luring ke daring," terang dia.

Saryadi menambahkan, pemerintah juga menyelenggarakan Pelatihan Digital Potensi Ufuk Timur pada 15 November hingga 1 Desember 2021. UMKM prioritas di wilayah timur. Sedangkan untuk satuan pendidikan vokasi untuk seluruh Indonesia. Pelatihan diberikan dalam delapan sesi.

"Harapannya melalui pelatihan, UMKM bagian timur dapat onboard di lima platform e-commerce: Lazada, Shopee, Blibli, Tokopedia, dan Gojek," terang Saryadi. Pelatihan Digital Potensi Ufuk Timur tersebut diikuti 440 UMKM umum, 146 UMKM binaan, dan 101 satuan pendidikan vokasi. Sebanyak 311 pendaftar di antaranya berasal dari Indonesia bagian timur.

Kemendikbudristek ditunjuk sebagai manajer kampanye Gernas BBI yang puncaknya akan diselenggarakan di Maluku pada akhir November. Gerakan tersebut membantu generasi muda untuk menghasilkan inovasi yang lebih baik dan dapat diterima pasar. Selain itu, juga membantu UMKM agar bisa beralih ke platform digital.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, mengatakan sejak Gernas BBI digelorakan pada 2020, lebih dari 15 juta UMKM telah memasukkan produknya di platform elektronik. Sebanyak tujuh juta di antaranya hasil onboarding Gernas BBI.

Wikan berharap peserta didik, tenaga kependidikan, tenaga pendidik, dan lainnya bahu-membahu memulihkan perekonomian dengan membeli produk dalam negeri.

Baca Juga: