JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program guru penggerak sebagai episode terbaru kebijakan Merdeka Belajar. Program ini diharapkan dapat melahirkan calon pemimpin pendidikan masa depan yang memberi dampak perubahan yang selain menjadi guru penggerak juga menjadi kepala sekolah, pengawas, dan pelatih program-program pelatihan guru.

"Program ini merupakan pembinaan, pelatihan, dan memperbesar dampak dari guru-guru penggerak," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, dalam peluncuran Program Guru Penggerak, di Jakarta, Jumat (3/7).

Nadiem menjelaskan guru penggerak berbeda dengan guru berpredikat baik. Guru yang baik, bertugas mendorong prestasi siswa, mengajar dengan kreatif, dan mengembangkan diri secara aktif yang mana kemampuan-kemampuan tersebut masih belum cukup untuk menjadi guru penggerak.

Kemauan Berinovasi

Guru penggerak, lanjut Mendikbud, memiliki semua karakter yang baik, tapi punya kemauan untuk berinovasi melakukan perubahan. Perubahan tersebut dicapai dengan mendorong tumbuh kembang siswa secara holistik melahirkan profil Pancasila, menjadi pelatih di sekolah dan di luar sekolah, serta menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem pendidikan.

"Guru baik hanya mengajar, guru penggerak harus memberi dampak ke guru dan sekolah. Saya yakin ada guru penggerak di masing-masing sekolah hanya saja belum diketahui," jelas Mendikbud.

Nadiem menyebut pihaknya akan menjalin komitmen dengan semua pemerintah daerah (Pemda) dan kepala dinas untuk memastikan para guru penggerak nantinya bisa memberi dampak di daerah masing-masing. Kemendikbud akan berkolaborasi dengan Pemda dan kepala dinas untuk membuat jenjang karier dengan memprioritaskan para guru penggerak menjadi kepala sekolah, pengawas, dan pelatih guru. ν ruf/N-3

Baca Juga: