JAKARTA - Indonesia disebutkan memiliki kedekatan historis dengan Vatikan. Sebab, Negara Vatikan adalah negara pertama di Eropa yang mengakui Kemerdekaan Indonesia setelah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Peranan Vatikan sangat penting dan strategis di periode awal Kemerdekaan RI.
"Pengakuan Vatikan diberikan tanggal 6 Juli 1947 dengan dibentuknya Apostolic Delegate atau Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia," ucap Direktur Jenderal Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Suparman dikutip dari laman resmi Kemenag RI, Selasa (3/9)
Dipaparkan Suparman bahwa pengakuan Negara Vatikan ini dalam batas tertentu telah ikut mempengaruhi rencana Belanda untuk kembali berkuasa lewat Agresi Belanda I (21 Juli h-ngga 5 Agustus 1947) dan Agresi Belanda II (19 Desember 1948) yang dilakukannya.
"Bagaimanapun pengakuan Negara Vatikan berpengaruh bagi cara pandang dan sikap negara-negara Eropa lainnya khususnya masyarakat Eropa yang beragama Katolik terhadap eksistensi telah lahir dan berdiri kokohnya Negara Merdeka Indonesia," ucap Suparman.
Presiden Pertama RI Soekarno sendiri mengetahui posisi dan pengaruh penting Paus di Vatikan sehingga sepanjang kepemimpinannya tercatat tiga kali berkunjung ke Vatikan bertemu dengan tiga Paus yang berbeda yakni 13 Juni 1956 bertemu dengan Paus Pius XII, 14 Mei 1959 bertemu Paus Yohanes XXIII, 12 Oktober 1964 bertemu Paus Paulus VI.
Setiap kunjungan Bung Karno dihadiahi dengan medali yang tak terkira nilainya, bahkan kunjungan ketiganya dibuatkan perangko dan cendera mata sebuah lukisan mosaik Castel San Angelo Vatikan.
Sebagai gambaran, Vatikan adalah sebuah negara terkecil di dunia yang letaknya ada di dalam kota Roma, dan kota Roma sendiri adalah ibu kota Italia yang memiliki seorang Walikota. Luas Negara Vatikan hanya sekitar 0,44 kilometer persegi dengan penduduk sekitar 880 orang yang seluruhnya adalah rohaniwan rohaniwati yang bertugas mendampingi Paus.
Seorang Paus yang terpilih juga sekaligus menjadi Uskup Roma, pengganti Santo Petrus, dan tinggal di Vatikan memimpin umat Katolik sedunia yang sampai tahun 2020 berjumlah sekitar 1,36 Miliar atau 17,7 persen dari penduduk dunia sebagaimana diinformasikan oleh Vatican News tahun 2022.
Dalam sejarah sudah dua Paus yang mengunjungi Indonesia yakni Paus Paulus VI pada 3 Desember 1970 dan Paus Yohanes Paulus II 8-12 Oktober 1989.
Kunjungan Paus Fransiskus merupakan yang ketiga. Paus Gereja Katolik ke-266 itu tengah melakukan perjalanan apostoliknya ke Asia Tenggara. Indonesia merupakan negara terlama yang dikunjungi yakni dari tanggal 3 hingga 6 September.
Strategisnya kunjungan Paus ke Indonesia karena Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia memberi pesan mengenai pentingnya merawat kebersamaan di tengah keberagaman.
"Ini menunjukkan bahwa pesan, ada pesan yang ingin disampakan. Bahwa perbedaan itu biasa saja gitu. Jadi tidak ada yang perlu dipersoalkan dengan perbedaan," kata Yaqut di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/9).