JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air mengoptimalkan pemanfaatan Bendungan Pengga yang dibangun sejak 1991 untuk mendukung kebutuhan air baku di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Hal ini sesuai kebijakan Operasi Pemeliharaan Optimalisasi dan Rehabilitasi (OPOR) yang disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Menteri Basuki mengatakan pentingnya pemeliharaan infrastruktur yang telah dibangun dengan baik agar dapat terjaga manfaatnya, sehingga nilai aset yang telah terbangun dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Pembangunan bendungan dan embung sebagai tampungan air merupakan salah satu upaya nyata untuk mengatasi ancaman perubahan iklim (climate change), terutama menghadapi cuaca ekstrem.
"Untuk menghadapi ancaman perubahan iklim (climate change) Pemerintah Indonesia harus memperbanyak tampungan air (reservoar), baik itu embung dan bendungan. Kita utamakan bendungan agar di saat kemarau masih ada cadangan air yang cukup besar. Dan di musim hujan, mampu menjadi tampungan yang efektif menahan debit banjir," kata Basuki di Jakarta, Kamis (22/2).
Bendungan Pengga yang berada di Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah itu dimanfaatkan untuk menghantarkan air menuju KEK Mandalika dan daerah pendukung di sekitarnya, termasuk kawasan Sirkuit Moto GP Mandalika. Air baku dari Bendungan Pengga dibawa menggunakan intake yang telah selesai dibangun dengan sistem pompa berkapasitas 150 liter per detik.