JAKARTA - Delapan saksi kematian anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (16) di Pos Spion Ujung Landasan 24 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (24/9), diperiksa.Korban tewas terbakar."Semula ada lima saksi yang telah diperiksa,tapi ada tambahan tiga orang. Total delapan saksi," kata Kapolres Metro Jakarta Timur,Kombes Pol Leonardus Simarmatadi,Jaktim, Selasa (26/8).
Selain memeriksa saksi, dia juga akan memeriksa 11 kamera pengawas (CCTV) di lokasi kejadian. "Ada 11 CCTV yang kita amankan dan akan diperiksa," ujarnya.
Sementara itu, terkait kemunculan api juga akan diperiksa Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.
"Puslabfor masih bekerja. Mereka baru turun. Saya minta bersabar karena ini harus dijelaskan secara scientific. Jadi, tidak bisa hanya dengan dugaan, asumsi," kataLeonardus. Dia masih menunggu hasil visum dan autopsi tim kedokteran forensik terkait penyebab kematian CHR yang terbakar.
"Terkait luka bakar masih belum dapat diketahui sebabnya. Ini memang yang bisa menjelaskan dokter," kata Leo. Dia belum bisa menyampaikan penyebab pasti tewasnya remaja tersebut karena menjadi ranah keahlian dokter forensik.
"Kami tidak bisa menyampaikan karena domainnya bukan kepolisian. Yang menyampaikan nanti dokter forensik," jelasnya.
Leo menuturkan fakta terkait tewasnya anak perwira TNI itu masih diselidiki. Untuk penyebab meninggalnya korban belum bisa diambil kesimpulan karena sedang minta visum et repertumdan hasil autopsi."Jadi, kami masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman," ucapnya.