CHICAGO - Kelvin Kiptum asal Kenya memecahkan rekor dunia putra dengan memenangkan Chicago Marathon dalam waktu dua jam 35 detik, Senin (9/10). Di bagian putri pelari Belanda Sifan Hassan menang dengan waktu tercepat kedua dalam sejarah. Kiptum memecahkan rekor dunia 2:01:09 yang dibuat oleh Eliud Kipchoge dari Kenya saat memenangkan Berlin Marathon 2022.

"Saya sangat bahagia," ujar Kiptum. "Saya datang untuk memecahkan rekor Chicago, tapi yang terjadi rekor dunia," sambungnya. Kemenangan ketiga Kiptum itu dalam beberapa kali ajang maraton. Dia menang dalam debutnya Desember lalu di Valencia. Kemudian di London Marathon April lalu.

Rekor dunia tidak ada dalam pikirannya kali ini. Kiptum tahu suatu hari nanti akan menjadi pemegang rekor dunia. Hassan menang dengan catatan waktu 2:13:44. Dia memecahkan rekor Chicago Marathon 2:14:04 atas nama Brigid Kosegi dari Kenya tahun 2019. Pelari berusia 30 tahun kelahiran Ethiopia ini hanya tertinggal dari rekor dunia putri 2:11:53 yang dibuat oleh Tigst Assefa dari Ethiopia di Berlin Marathon bulan lalu.

"Saya berlari dengan sangat baik dan sangat senang. Saya berlari dengan waktu luar biasa dan tidak pernah berpikir akan berlari 2:13. Ini sungguh menakjubkan dan sulit dipercaya," ujar Hassan. Lebih dari 47.000 pelari berlomba dalam edisi ke-45 ajang tersebut dengan kondisi sejuk dan mendung.

Kiptum menandai ketiga kalinya rekor dunia putra dicetak di jalanan Chicago. Tetapi ini yang pertama sejak Khalid Khannouchi dari Maroko tahun 1999. Benson Kipruto dari Kenya, pemenang Chicago Marathon 2022, berada di urutan kedua dengan catatan waktu 2:04:02. Sedangkan pelari Belgia Bashir Abdi, pemegang rekor Eropa yang memenangkan perunggu di Olimpiade Tokyo, berada di urutan ketiga dengan catatan waktu 2:04:32.

Seifu Tura dari Etiopia, pemenang Chicago Marathon 2021, berada di urutan kelima dengan catatan waktu 2:05:29, 20 detik di belakang John Korir dari Kenya. Sebelum finis, Kiptum sempat melambai dan memberikan ciuman ke arah penonton. Dia lalu mengangkat tangannya penuh kemenangan di garis finis. "Saya melihat waktu di depan. Saya merasa nyaman di dalam diri dan mungkin sedikit adrenalin," ujarnya.

Kiptum termasuk di antara enam pelari pria yang unggul di awal. Dia menjauh dari Kipruto setelah 5 km dan bergabung dengan rekan senegaranya Daniel Mateiko. Kiptum mencapai setengah jalan dengan catatan waktu 1:00:48 dan menjauh dari Mateiko dengan waktu 4:21. Kemudian mencapai 40 km dalam waktu 30 detik di bawah kecepatan rekor dunia.

Hassan berkompetisi hanya enam pekan setelah meraih perak lari 5.000m dan perunggu 1.500m di Kejuaraan Atletik Dunia. Dia terjatuh saat memimpin final 10.000m. Dia adalah juara Olimpiade Tokyo nomor 5.000m dan 10.000m. Dia memenangkan debut maratonnya bulan April lalu di London.

"Saya sangat menyukainya," ujar Hassan tentang jarak maraton. "Rasa sakit dan waktunya sangat berat tetapi ketika selesai, saya ingin melakukannya lagi. Saya menyukainya dan sulit dipercaya, tidak bisa menggambarkannya," sambungnya.

Ruth Chepngetich dari Kenya, yang mengejar gelar putri ketiga berturut-turut, menempati posisi kedua dengan catatan waktu 2:15:37. Dia berada di belakang Hassan 1:53. Megertu Alemu dari Ethiopia di posisi ketiga dalam catatan waktu 2:17:09. Lalu Joyciline Jepkosgei dari Kenya, pemenang London Marathon 2021, berada di posisi keempat dengan catatan waktu 2:17:23.

Chepngetich dan Hassan unggul lebih awal dengan rekor kecepatan dunia 31:05 untuk jarak 10 km. "Sangat sulit bagi saya untuk memulainya. Saya memulainya terlalu keras. Saya pikir berdua gagal," ujar Hassan. ben/AFP/G-1

Baca Juga: