Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meminta semua dinas terkait mengantisipasi banjir kiriman dari Bendung Katulampa yang berstatus siaga 1.

JAKARTA - Sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir, Senin (5/2). Banjir itu terjadi imbas dari hujan ekstrem yang mengguyur Bogor melalui Sungai Ciliwung, Senin pagi dan meluapnya air di Kali Pesanggrahan, Angke, Krukut serta Kali Sunter.

Di Jakarta Timur, Kelurahan Cawang merupakan wilayah yang paling terdampak akibat banjir. Sebanyak 826 keluarga atau 2.760 jiwa terpaksa mengungsi. Penyebabnya adalah luapan air Ciliwung.

Lokasi yang terkena banjir di Kelurahan Cawang itu adalah tiga RT di RW 01, enam RT di RW 02, empat RT di RW 03, empat RT di WR 05, dan dua RT di RW 08. Ketinggian air antara 70 cm s/d 180 cm.

Sementara itu, di Balekambang, 18 KK atau 54 jiwa mengungsi, Cililitan sebanyak 44 KK atau 130 jiwa, Kampung Melayu, 265 KK atau 870 jiwa, Bidara Cina 698 KK atau 1.943 jiwa.

Sedangkan di Jakarta Selatan, kelurahan dengan jumlah terdampak paling banyak ada di Rawajati, khususnya RW 7, yakni 215 keluarga atau 645 jiwa dengan ketinggian air 10 cm sampai 100 cm.

Menyusul di urutan kedua RW 03 Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, dengan 98 KK atau 480 jiwa dan ketinggian air 40 cm s/d 50 cm. Daerah lainnya yang juga terdampak banjir di Jakarta Selatan adalah Kelurahan Pejaten Timur dengan ketinggian air antara 30 cm s/d160 cm, melanda RT5/RW 11, RW 6, RW 7.

Kemudian Lenteng Agung dengan ketinggian air 50 cm s/d 200 cm melanda lima RW. Srengseng Sawah, empat RW dan Kebon Baru hanya RW 10. Warga Tanjung Lengkong, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, mulai mengungsi Senin (5/2) ini sekitar pukul 19.00 WIB.

Rumahrumah warga yang berada di tepian Kali Ciliwung itu terendam banjir dengan ketinggian lebih dari satu meter. "Siang sempat surut, lalu sejak pukul 17.00 WIB air kembali naik lagi dan ini cepat sekali," ujar Romli, warga Tanjung Lengkong.

Sementara itu, SDN 22 Pejaten Timur, Jakarta Selatan, yang awalnya menjadi salah satu titik pengungsian bagi warga korban banjir di RW 5 Pejaten Timur, kini justru turut terendam banjir. Air memasuki SD 22 Pejaten Timur itu sekitar pukul 19.45 WIB. Warga terpaksa pindah mengungsi ke SMPN 46 dan Masjid As-Solihin yang terletak tak jauh dari SDN 22.

Siapkan Pompa

Di tempat terpisah, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memerintahkan tiga pintu air di Pintu Air Manggarai dibuka guna membuang debit air banjir kiriman dari Bendung Katulampa yang berstatus siaga 1.

Anies juga meminta semua dinas terkait mengantisipasi banjir kiriman dari Bendung Katulampa yang berstatus siaga 1. Anies mengatakan semua dinas terkait telah berkoordinasi dan siap menangani banjir.

"Siap bukan berarti airnya berkurang, siap berarti kami antisipasi air akan datang," ujar Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan. Menurut Anies, Pintu Air Manggarai saat ini berstatus siaga 3 sehingga pintu air Ciliwung Lama di Manggarai telah dibuka dengan ketinggian satu meter.

"Jika kondisi berubah, akan dibuka lebih tinggi lagi," ujarnya. Selain Ciliwung Lama, Pintu Air Manggarai yang lain, yaitu Pintu Air Banjir Kanal Barat, telah dibuka untuk mengantisipasi banjir.

Anies menambahkan, ketiga pintu air telah dibuka semuanya guna membuang debit air yang terlalu besar. "Bina Marga semua pompanya siaga, Sumber Daya Air lebih dari 450 pompa posisi siap," tuturnya. pin/nis/Ant/P4

Baca Juga: