JAKARTA - Keluarga ini, mungkin bisa dikatakan keluarga tentara sejati. Bagaimana tidak, kakek seorang tentara dengan gelar pahlawan revolusi. Pun, ayah pensiunan jenderal bintang tiga Kopassus. Dua anaknya juga perwira didikan Baret Merah.

Siapa keluarga tentara sejati itu? Keluarga tentara sejati itu adalah keluarga Donald Isaac Panjaitan atau yanh yang dikenal dengan sebutan DI Pandjaitan. Ya, DI Pandjaitan, adalah salah satu perwira dari tujuh perwira angkatan darat yang dinobatkan sebagai pahlawan revolusi.

Ia adalah salah satu jenderal dari enam jenderal angkatan darat yang jadi korban pembunuhan sekelompok tentara dalam peristiwa G30S PKI tahun 1965. Saat terbunuh dalam peristiwa keji itu, DI Pandjaitan masih berpangkat Brigjen. Pangkatnya kemudian dinaikkan satu tingkat menjadi Mayjen (Anumerta) setelah itu gugur dalam peristiwa kelam yang dikenal dengan peristiwa G30S PKI tahun 1965.

Darah militernya, setelah itu dilanjutkan oleh salah satu putranya yang bernama Hotmangaradja M.P. Pandjaitan. Sang anak, sukses merintis karir bersama Kopassus, salah satu pasukan elit TNI yang dulu saat bernama RPKAD jadi tulang punggung penghancuran G30S PKI.

Sang anak pensiun dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (Letjen) alias jenderal bintang tiga. Kini, jejaknya di TNI, dilanjutkan oleh dua cucunya, putra dari Letjen Hotmangaradja.

Dua cucu Pahlawan Revolusi ini yakni Abraham Sada Mangaradja Pandjaitan dan Jeremiah Sesa Mangaradja Pandjaitan. Mayor Inf Abraham Sada Mangaradja Pandjaitan, putra pertama Letjen Hotmangaradja yang lahir pada 7 April 1983, juga perwira didikan baret merah (Kopassus). Putra keduanya, Jeremiah Sesa Mangaradja Pandjaitan, juga perwira berdarah Kopassus. Jeremiah yang lagi di Jakarta pada 23 November 1986 ini, kini sudah berpangkat Kapten.

Ia merupakan lulusan Akmil tahun 2008. Di Kopassus, Kapten Inf Jeremiah saat ini menjabat Dantim-3/2/11 Grup-1/Para Komando/Kopassus. Sebelumnya, ia malang melintang di Kostrad, pasukan pemukul terbesar di Angkatan Darat.

Baca Juga: