JAKARTA - Keluarga diminta memperketat protokol kesehataan (prokes) saat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali. Hal ini demi menekan laju penularan kasus Covid-19 yang melonjak dalam beberapa waktu terakhir.

Demikian disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (1/7). "Seluruh keluarga agar meningkatkan disiplin protokol kesehatan terkait diberlakukannya pengetatan aktivitas masyarakat saat PPKM Darurat di provinsi-provinsi Jawa-Bali," ujar Bintang.

Dia menekankan pentingnya peran orang tua dalam menjaga seluruh anggota keluarga dari ancaman penularan Covid-19 yang semakin besar. Dia mengajak para orang tua juga membatasi mobilitas keluarga selama PPKM Darurat. "Jika pun terpaksa keluar rumah, pastikan protokol kesehatan ditaati dengan ketat," imbuhnya.

Sebagai informasi, PPKM Darurat yang ditetapkan pada periode 3-20 Juli 2021 dengan target penurunan penambahan kasus konfirmasi kurang dari 10.000 kasus/hari. Kebijakan ini meliputi 48 kabupaten/kota dengan asesmen situasi pandemi level 4. Kemudian, 74 kabupaten/kota dengan asesmen situasi pandemi level 3 di Pulau Jawa dan Bali.

Harus Taat

Lebih jauh, Bintang minta masyarakat untuk menaati kebijakan tersebut. Beberapa kebijakan dalam PPKM Darurat meliputi 100 persen Work from Home untuk sektor nonessensial dan seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online/daring.

Saat ini dia juga telah menyusun dan menerbitkan protokol kesehatan keluarga. Protokol tersebut dapat diakses di website dan akun sosial media resmi Kemen PPPA. Dalam kondisi seperti ini, kita harus senantiasa saling mendukung dan membantu sesama," jelasnya.

Bintang juga menekankan, para orang tua untuk melindungi anak-anak secara ekstra karena tingkat penularan Covid-19 pada anak semakin meningkat. Kasus konfirmasi positif Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun sebanyak 12,5 persen, di mana 1 dari 8 kasus konfirmasi adalah anak.

"Ajak anak agar tetap bermain dan belajar di rumah. Ada banyak aktivitas positif yang bisa kita lakukan bersama-sama dengan anak di rumah. Miisalnyamendongeng dan berolah raga ringan," katanya.

Baca Juga: