Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie, menilai keluarga muda kerap mengeyampingkan kebutuhan gizi anak. Salah satu contohnya dengan memberikan kental manis sebagai minuman susu untuk anak.

JAKARTA - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie, menilai keluarga muda kerap mengeyampingkan kebutuhan gizi anak. Salah satu contohnya dengan memberikan kental manis sebagai minuman susu untuk anak.

"Saya khawatir tanpa edukasi yang memadai, kemudian persoalan gizi ini diabaikan oleh masyarakat kita terutama para keluarga muda," ujar Benyamin, dalam HUT ke 73 Ikatan Bidan Indonesia (IBI), di Jakarta, Kamis (4/7).

Dia khawatir keluarga muda membiarkan anak hanya makan yang disukai saja, padahal belum tentu ada gizinya. Menurutnya, kental manis tidak tepat diberikan kepada anak, terlebih ditujukan sebagai susu untuk pemenuhan gizi.

Benyamin menambahkan, kesalahan konsumsi ini dapat membuat anak mengalami berbagai masalah tumbuh kembang. Lebih parah, bisa juga memicu berbagai jenis penuakit. "Kental manis bukan susu untuk anak, karena itu tidak baik untuk kesehatan anak," tuturnya.

Anggota DPRD Tangerang Selatan, Putri Ayu Anisya yang mengatakan edukasi salah konsumsi kental manis perlu semakin digencarkan. Pasalnya, hingga kini banyak orang tua memberikan kental manis yang dianggap sebagai susu kepada anaknya.

"Jika ibu tidak dibekali dengan pengetahuan gizi, maka kita tidak akan bisa menyelesaikan kesalahan konsumsi kental manis ini," katanya.

Salah satu warga Kampung Baru, Serpong Utara yakni Lisnah yang hadir pada acara itu mengakui kerap menggunakan kental manis sebagai susu selama dua tahun terakhir. Pemberian kental manis tersebut mulanya bertujuan agar anaknya bisa lebih berisi.

"Setelah dikasih susu kental manis, dia [anaknya] berat badannya berisi terus, naik terus," tuturnya.

Baca Juga: