Kelompok etnis bersenjata di Myanmar melancarkan serangan ke sebuah pangkalan AL junta di Myanmar barat. Pangkalan tersebut terletak di zona ekonomi khusus Tiongkok di mana Beijing telah meminta peningkatan keamanan

YANGON - Kelompok etnis bersenjata di Myanmar telah menyerang pangkalan angkatan laut junta di Myanmar barat. Informasi itu disampaikan penduduk setempat pada Selasa (9/1).

Pangkalan AL tersebut merupakan salah satu yang terbesar di negara tersebut dan terletak di bagian dari proyek investasi Tiongkok yang sedang berlangsung.

Serangan itu diprakarsai oleh Tentara Arakan pada Senin (8/1) pagi di Kota Kyaukphyu di Negara Bagian Rakhine, kata warga.

"Tentara junta yang ditempatkan di pangkalan Angkatan Laut Danyawaddy membalas serangan tersebut dengan menggunakan artileri berat dan senjata ringan," lapor seorang warga yang menolak disebutkan jati dirinya karena alasan keamanan.

"Kemarin pagi, Tentara Arakan menembaki pangkalan angkatan laut dengan misil kejut. Mereka menembakkan sekitar enam kali. Saya tidak tahu seberapa besar kerusakan yang mereka timbulkan," kata warga itu.

"Pangkalan angkatan laut juga membalas dengan senjata berat dan kecil. Tidak ada lagi pertempuran hari ini, namun pasukan junta telah menutup semua jalan dan memperketat keamanan," imbuh dia.

Danyawaddy merupakan bagian dari kompleks pelabuhan laut dalam Kyaukphyu dan berada di zona ekonomi khusus yang saat ini sedang dikembangkan oleh Tiongkok. Proyek ini disetujui pada tahun 2023 oleh junta dan merupakan upaya untuk merekrut penduduk setempat untuk bekerja untuk melawan kontroversi dan ketidakpercayaan.

Pertempuran di Rakhine pada Desember lalu juga telah menghambat kemajuan pembangunan pelabuhan dan jalur kereta api, kata penduduk setempat.

Hingga berita ini ditulis, pihak Kedutaan Besar Tiongkok di Yangon belum mengeluarkan tanggapan atas laporan serangan itu.

Desakan Tiongkok

Baik junta Myanmar maupun kelompok perlawanan seperti aliansi 3 kelompok etnis bersenjata sering didesak oleh Tiongkok untuk mengamankan proyek negara tersebut dan menstabilkan wilayah perbatasan.

Tentara Arakan adalah salah satu kelompok perlawanan dalam aliansi tersebut, bersama dengan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar.

Rezim Myanmar belum merilis informasi apapun mengenai serangan terhadap pangkalan angkatan laut tersebut.

Serangan pada Senin adalah yang pertama kalinya dilancarkan Tentara Arakan terhadap pangkalan angkatan laut junta di Kyaukphyu, menurut pernyataan kelompok etnis itu yang dirilis Senin.

Dikatakan juga bahwa mereka bermaksud untuk merebut semua kamp junta di Paletwa, salah satu kota paling barat di Negara Bagian Chin, Myanmar.

Saat ini, semua kamp junta di Paletwa barat telah direbut, klaim kelompok tersebut.RFA/I-1

Baca Juga: