JAKARTA - Jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang kurang menjadi masalah berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. "Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa dunia akan mengalami kekurangan tenaga kesehatan sebesar 10 juta orang pada 2030, khususnya di negara berpenghasilan rendah dan menengah," kata Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Jumat (28/4).

WHO menyebutkan keterbatasan petugas kesehatan juga dihadapi berbagai negara dalam berbagai tingkat perkembangan sosial ekonomi, baik dari sudut pendidikan, pengaturan lapangan kerja, kinerja, termasuk distribusi dan retensi ditempat kerja.

Tjandra yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara mengatakan World Economic Forum (WEF) pada pertengahan April 2023 memublikasikan keterbatasan jumlah dokter di dunia melalui tulisan yang berjudul "What Are The Biggest Health Problems Facing Hospital Staff Today?".

"Forum itu menyampaikan urutan pertama masalah pelayanan kesehatan adalah terbatasnya atau kurangnya nakes, baik dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya," kata Tjandra.

Ia mengatakan persoalan kekurangan tenaga dokter bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi berbagai negara lain juga dihadapkan pada masalah serupa.

"Untuk menanggulanginya, ada tujuh masalah yang biasa dihadapi di berbagai negara di dunia, dan perlu ditangani dengan seksama juga oleh kita di Indonesia," katanya. Ant/And

Baca Juga: