JAKARTA - Penguatan rupiah dalam beberapa hari belakangan ini diperkirakan bersifat terbatas sehingga ada potensi berbalik arah dalam jangka pendek. Fokus pelaku pasar saat ini masih tertuju pada pertambahan kasus baru positif virus korona atau Covid-19 baik di dunia maupun dalam negeri.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menilai masih terjadi tarik menarik sentimen positif dan negatif di pasar.

"Kekahawatiran terhadap peningkatan laju penularan Covid-19 masih belum hilang yang bisa sewaktu-waktu menekan kembali aset berisiko , termasuk rupiah," ujar Ariston di Jakarta, Kamis (9/7).

Dia menambahkan menguatnya indeks saham global menunjukan tindakan pasar yang mulai mengalihkan perhatianya ke pemulihan ekonomi dunia.

"Kelihatannya pasar mengalihkan fokusnya ke potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi sehingga sentimen positif membayangi pergerakan aset berisiko termasuk rupiah," ujarnya.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (9/7) sore, ditutup menguat 15 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.395 rupiah per dollar AS.

uyo/E-10

Baca Juga: