WASHINGTON DC - Bencana kekeringan parah di California, Amerika Serikat (AS), telah mengakibatkan hilangnya keuntungan panen setidaknya senilai 3 miliar dollar AS selama dua tahun terakhir. Informasi itu dilaporkan dalam sebuah studi yang disiapkan untuk Departemen Pangan dan Pertanian California pada Minggu (27/11).
California adalah negara bagian pertanian terkemuka AS. Penelitian mengungkapkan bahwa pasokan air ke wilayah lumbung di negara bagian ini yaitu Central Valley, secara keseluruhan telah berkurang sebanyak 43 persen pada 2021 dan 2022, sehingga memaksa para petani California untuk membiarkan lebih dari 1,3 juta hektare lahan tidak ditanami.
Central Valley yang menjadi sentra bagi hampir seperempat dari semua tanaman pangan AS, termasuk 40 persen buah-buahan dan kacang-kacangan, sejauh ini dilaporkan telah menanggung dampak kekeringan terbesar karena kerugian akibat gagal panen tanaman dan sayuran yang jadi sumber utama hilangnya pendapatannya.
"Terjadi kemandekan produktivitas lahan secara umum akibat kekeringan ini," demikian bunyi laporan itu. "Beberapa tanaman seperti beras dan tanaman ladang serta biji-bijian lainnya menunjukkan kemandekan yang luas, sementara produksi daging sapi dan susu juga semakin lebih rendah produktivitasnya dari yang seharusnya," imbuh laporan tersebut.
Bencana kekeringan tak terhindarkan ini juga dilaporkan telah membuat harga tanaman dan sayur-sayuran melonjak, menurut laporan itu. SB/RT/Bloomberg/I-1