Setelah diimunisasi Covid-19 maka tetap harus menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjauhi kerumunan.

JAKARTA - Kekebalan tubuh tidak langsung tercipta setelah penyuntikan pertama vaksin sinovac. Kalaupun ada kekebalan tubuh, tingkatnya masih sangat rendah. Kekebalan baru akan tercipta sepenuhnya dalam kurun waktu 28 hari pasca penyuntikan kedua.

"Meskipun sudah divaksinasi, dalam dua minggu ke depan sangat amat rawan terpapar. Vaksin Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan. Kekebalan baru akan tercipta sepenuhnya dalam kurun waktu 28 hari pasca penyuntikan kedua," kata Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Hindra Irawan, di Jakarta, Rabu (23/2).

Menurut Hindra, suntikan pertama ditujukan memicu respons kekebalan awal. Sedangkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk.

Efek Samping

Lebih jauh Hindra menjelaskan vaksin Covid-19 untuk vaksinasi terjamin aman dan berkhasiat. Sebab, dalam proses pengujiannya telah sesuai dengan standar organisasi kesehatan dunia (WHO).

Dia merujuk hasil Tim Riset Uji Klinik Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran, yang melaporkan bahwa efek samping timbul dari vaksinasi Covid-19 bersifat ringan. Adapun efek sampingnya yaitu reaksi lokal berupa nyeri, kemerahan atau gatal-gatal tergolong mudah teratasi.

"Dengan hasil pengujian di fase 1, fase 2, dan fase 3, kita hasilnya ringan," ucapnya.

Hindra menegaskan Indonesia sudah memiliki proporsi efek samping. Untuk efek samping serius yakni 42 per 1.000.000, sedangkan non serius 5 per 10.000.

"Untuk mengantisipasi timbulnya KIPI, pemerintah telah menyiapkan langkah penanganan termasuk menyediakan contact person di setiap pos pelayanan vaksinasi," katanya.

Hindra menekankan bahwa vaksinasi merupakan upaya tambahan untuk melindungi seseorang dari potensi penularan Covid-19. Meski sudah menerima vaksinasi, tapi tetap membutuhkan protokol kesehatan untuk memberikan perlindungan yang optimal.

"Oleh karena itu setelah diimunisasi tetap harus menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjauhi kerumunan, karena masih rawan, kalau kita lengah bisa saja terjadi hal yang tidak kita inginkan," tandasnya.

Vaksinasi itu tidak menjamin 100 persen (tidak akan tertular), namun sebagai upaya tambahan untuk mengurangi risiko terpapar atau terinfeksi," katanya.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyebut vaksin tidak menjamin 100 persen terhadap penularan. Dia mengingatkan agar meskipun sudah vaksinasi Covid-19 tetap disiplin protokol kesehatan, karena seseorang masih berisiko terpapar Covid-19.

"Bagi seluruh masyarakat saya berpesan, dengan adanya vaksinasi kita juga masih punya kewajiban menjalankan protokol kesehatan," terangnya. ruf/N-3

Baca Juga: