JAKARTA - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengungkapkan dana desa yang dirampas oleh Kelompok Separatis Kriminal Bersenjata menjadi pekerjaan rumah (PR) baru bagi TNI-Polri untuk mengusut dan mengejarnya.

Paulus dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu juga mengatakan salah satu penyebab Kelompok Separatis Kriminal Bersenjata dapat membeli senjata api adalah dengan merampas dana desa.

"Salah satu penyebabnya adalah dana desa yang dirampas oleh Kelompok Separatis Kriminal Bersenjata ini ketika dana ini sudah sampai ke kepala desa. Ini jadi PR kita juga," ucap Paulus.

Ia menjelaskan kondisi tersebut juga diperparah dugaan adanya oknum kepala desa yang diduga terlibat dalam dana desa. Ia pun mengingatkan agar kepala desa juga tidak terlibat dalam hal tersebut.

"Ke depan, kepala desa atau kepala kampung untuk mempergunakan dana desa sebagaimana mestinya," kata Paulus.

Lebih lanjut, ia juga mengungkap Kelompok Separatis Kriminal Bersenjata kerap meracuni pikiran mahasiswa dan pelajar untuk bergabung dengan kelompok separatis itu.

"Tidak sedikit mereka merekrut mahasiswa atau pelajar dengan mendoktrin mereka membenturkan dengan negara tetapi kita selalu siap untuk memberikan edukasi pemahaman karena tugas Polri dan TNI adalah mengayomi masyarakat," ujar dia.

Sebelumnya, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengungkap dana desa "disunat" Kelompok Separatis Kriminal Bersenjata untuk pembelian senjata api dan amunisi. Kelompok Separatis Kriminal Bersenjata memeras para pejabat desa begitu mereka tahu bahwa dana desa sudah cair.

Natalis mengatakan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua terhambat karena dana desa tersebut kerap dirampok Kelompok Separatis Kriminal Bersenjata. Ant/N-3

Baca Juga: