Pebulutangkis tunggal putri asal Turki, Neslihan Yigit masih bisa bermain di All England 2021 meski berada dalam satu pesawat dengan tim Indonesia.
Sebelumnya, tim Merah Putih berangkat ke Birmingham, Inggris, menggunakan pesawat Turkish Airlines pada Jumat (12/3/2021) malam WIB.
Kabar Neslihan Yigit berada satu pesawat dengan tim Indonesia sudah dibenarkan oleh Humas PBSI, Fellya Hartono.
"Benar, kami satu pesawat dengannya dan pelatihnya saat menuju ke Birmingham dari Istanbul," ujar Fellya pada Kamis (18/3).
PBSI juga sudah menanyakan hal tersebut kepada panitia All England tentang Yigit yang masih bisa bertahan di drawing All England. Namun, jawaban soal itu masih menunggu konfirmasi.
Yigit sendiri sudah berhasil memenangkan pertandingan di babak pertama melawan wakil Prancis, Marie Batomene, di hari pertama pada Rabu (17/3) waktu setempat. Di babak kedua All England, Yigit dijadwalkan menghadapi wakil Jepang, Akane Yamaguchi pada Kamis (18/3) ini.
Seluruh tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021. Setelah ada temuan kasus positif COVID-19 pada penumpang yang satu pesawat bersama tim Merah Putih.
Tim Indonesia sendiri sudah menjalani tes Covid-19 setelah tiba di Birmingham dan hasil seluruhnya negatif Covid-19.
Namun saat tengah menjalani pertandingan babak pertama All England, pemberitahuan dari pemerintah Inggris untuk perintah isolasi datang.
Melansir pernyataan PBSI, sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, penumpang lain diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.
Seharusnya ada tiga wakil Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Jonatan Christie, dan Mohammad Ahsan/Hendra telah memastikan lolos ke babak 16 besar. Sedangkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu telah mengamankan tiket ke babak kedua setelah lawannya mengundurkan diri.
Pemberitahuan isolasi itu membuat Tim Indonesia dipaksa mundur dari All England lantaran harus menjalani isolasi hingga 10 hari di Birmingham
