JAKARTA - Kasus tindak pidana penipuan dan manipulasi data melalui elektronik seolah-olah autentik dari perusahaan perdagangan (trading) mata uangcrypto PT Indodax dibongkar Polda Metro Jaya. Kasus ini diungkap Subdit IV Tindak Pidana Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.

"Tim Ditreskrimsus menangkap dua tersangka di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur, " kata Direskrimsus Kombes Pol Auliansyah Lubis di Jakarta, Selasa (13/6).

Auliansyah mengatakantersangka pertama, pria berinisial L (52) ditangkap Selasa (2/5) di Kelurahan Kalosi, Kecamatan Dua Pitue, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Kemudian tersangka kedua, pria berinisial B (22) ditangkap Rabu (17/5) di Kelurahan Gunung Samarinda, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Auliansyah memaparkan keduanya menggunakan modus hampir mirip dengan menawarkan investasitradingkepada korban melalui akun media sosial.

"Para tersangka membuat akun media sosial yang dibuat seolah-olahhalaman resmi perusahaan investasi Indodax dengan nama PT Indodax- IDX Crypto Aset Masa Depan," ucapnya. Mantan Kapolrestabes Semarang tersebut menjelaskan untuk tersangka L menjanjikan korban akan langsung mendapat keuntungan 80 persen.

Keuntungan akan dicairkan kepada korban. Lalu, 20 persen kepada perusahaan setelah tiga jam, jika mentransfer sejumlah uang kepada tersangka. Sedangkan tersangka B, menjanjikan keuntungan sebesar 4,6 juta rupiah jika korban melakukan deposit sebesar 1,2 juta.

Auliansyah juga menjelaskan nilai kerugian sementara para korban berbeda. Dari tersangka L adalah 25 juta. Lalu dari tersangka B adalah 600 juta rupiah. Auliansyah menambahkan, barang bukti yang telah diamankan dari tersangka L adalah dua ponsel dan nomor rekening BNI.

Kemudian barang bukti tersangka B adalah satu ponsel, dua buah rekening Bank BNI dan Bank BTPN. "Keduanya diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun dan denda maksimal 12 miliar," ujar Auliansyah.

Baca Juga: