Objek wisata hutan mangrove yang pertama adalah Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Taman Wisata Alam Angke Kapuk merupakan ekosistem lahan basah yang didominasi oleh hutan bakau.

Surga hijau seluas 99,82 hektar ini terletak di kecamatan Kamal Muara, bersebelahan dengan kawasan elit Pantai Indah Kapuk di utara Jakarta. Lokasinya mudah dijangkau dengan kendaraan umum.

Taman Wisata Alam Angke Kapuk merupakan cagar bakau yang digunakan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Selain itu, yang tak kalah penting adalah fungsinya sebagai habitat dan tempat berlindung berbagai satwa liar.

Pesona Taman Wisata Alam Angke Kapuk bersumber dari ekosistem alamnya dan berbagai fasilitas penunjang yang memadai.

Sebagai tempat wisata yang berada di tengah ibu kota, taman wisata alam ini juga bisa dijadikan sebagai tempat wisata maupun rekreasi. Kondisi alam di sepanjang pantai utara Jakarta turut mendukung hal tersebut.

Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di Taman Wisata Alam Angke. Tentunya kegiatan ini berkaitan dengan alam, mulai dari relaksasi sederhana menikmati keindahan alam di taman wisata hingga kegiatan yang menantang dan menguji adrenalin.

Aktivitas paling menarik saat mengunjungi situs alam adalah merasakan menyatu dengan alam. Begitu pula di Taman Wisata Alam Angke, salah satu kegiatan yang biasa dilakukan wisatawan adalah berkemah.

Di kawasan ini terdapat Pondok Kemah yang disediakan oleh pengelola Taman Wisata Alam Angke.

Wisatawan yang ingin membawa tenda sendiri untuk berkemah di area tersebut juga bisa mendirikan tenda. Tentunya jika Anda membawa tenda sendiri, perasaan menyatu dengan alam akan semakin terasa. Di kawasan Angke juga terdapat area khusus untuk berkemah dan api unggun.

Selain menyewa Pondok Kemah atau membangun tenda sendiri, pengunjung juga bisa menyewa villa. Kapasitas hotel ini jauh lebih besar, sekitar 4 hingga 20 orang dapat ditampung.

Sebagai kawasan mangrove, Taman Wisata Alam Angke juga memiliki beragam jenis burung yang sering berkeliaran di kawasan tersebut. Jembatan Pengamat adalah salah satu tempat yang digunakan untuk mengamati burung.

Jembatan pengamatan burung dapat dicapai dengan jalur khusus. Jalan setapak berupa trotoar mengikuti kawasan mangrove, dan di ujung kawasan mangrove merupakan lokasi jembatan pengamatan burung.

Tak hanya burung yang bisa diamati di jembatan ini, wisatawan juga bisa mengagumi panorama gedung pencakar langit Pantai Indah Kapuk dari kejauhan. Dengan cara ini, lokasinya juga cocok untuk dijadikan objek wisata yang menawan dengan pemandangan yang mempesona.

Di samping itu terdapat jembatan gantung yang juga menjadi salah satu tempat favorit pengunjung Taman Wisata Alam Angke. Akses menuju jembatan gantung ini juga sangat mudah dijangkau.

Selain berbagai aktivitas alam, pengunjung juga bisa berkontribusi pada alam. Salah satunya dengan penanaman bibit mangrove yang merupakan salah satu sumber oksigen yang cukup terkenal di Jakarta.

Pengelola Taman Wisata Alam Angke sendiri menyediakan bibit mangrove untuk ditanam wisatawan. Harga bibit ini sekitar Rp150.000 per pohon.

Menariknya, pohon-pohon yang akan ditanam di kawasan ini mendapat papan bertuliskan nama penanam atau nama instansi. Selain itu, kegiatan ini juga dapat dilakukan secara individu maupun kelompok.

Jika wisatawan bosan dengan aktivitas wisata yang hanya sekedar jalan-jalan atau camping, Taman Wisata Alam Angke juga bisa menjadi objek wisata air yang mempesona. Perjalanan air yang bisa dilakukan wisatawan diangkut dengan air melalui hutan bakau.

Pengelola taman alam ini juga menyediakan perahu yang bisa disewa. Jenis perahunya juga berbeda-beda, tergantung kebutuhan wisatawan. Untuk perahu dayung atau kayak yang bisa menampung dua orang, harga sewa sekali jalan adalah 100.000.

Selain itu, ada beberapa perahu yang lebih besar yang bisa memuat 6 penumpang dengan harga Rp 350.000, dan perahu kecil dengan daya angkut 8 orang bisa menyewa mobil seharga Rp 450.000. Harga sewa ini hanya berlaku untuk satu kali perjalanan.

Wisatawan dengan latar belakang cinta alam juga dapat menemukan tempat untuk menekuni hobinya tanpa pergi terlalu jauh. Di Taman Wisata Alam Angke, Anda juga bisa mendaki di hutan bakau seluas 99,82 hektar.

Kegiatan ini sangat menarik karena pengunjung dapat mengamati seluruh hutan mangrove. Jika hanya mengikuti wisata mangrove dengan berjalan kaki, kawasan seluas hampir 100 hektar ini pasti tidak akan bisa dikunjungi sepenuhnya.

Hiking di Taman Wisata Alam Angke sendiri menggunakan transportasi sepeda. Oleh karena itu dalam berwisata alam, wisatawan juga dapat mengendarai sepeda sekaligus berolahraga. Pihak pengelola juga menyediakan jalur khusus sepeda yang tentunya berada di area yang tidak tercemar. arn

Baca Juga: