KIKUYO - Masyarakat Kikuyo memiliki istilah untuk merangkum era baru kemacetan lalu lintas, meroketnya harga properti, dan perebutan staf yaitu "kejutan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC)". Kota kecil di Jepang dan perekonomiannya berubah secara radikal sejak TSMC memulai pembangunan pabrik pertamanya di Jepang tahun lalu.

"Kedatangan TSMC sungguh tiba-tiba. Kami langsung menjadi terkenal, dan seolah-olah Kikuyo tiba-tiba menjadi dewasa sejak masih bayi," kata Takatoshi Yoshimoto, Wali Kota Kikuyo, dalam sebuah wawancara di kantornya, baru-baru ini.

Kikuyo dan Prefektur Kumamoto di sekitarnya, di Pulau Kyushu di barat Jepang, kini sangat terikat dengan upaya negara tersebut untuk menghidupkan kembali reputasinya sebagai pusat manufaktur cip internasional, seiring dunia mencari pasokan semikonduktor yang terdiversifikasi untuk memitigasi meningkatnya risiko geopolitik.

Perubahan yang terjadi di Kumamoto juga memberikan gambaran mikrokosmos dari tantangan yang lebih luas bagi negara dengan perekonomian paling maju di Asia ini setelah sekian lama mengalami stagnasi pertumbuhan dan upah pekerja. Mulai dari kekurangan tenaga kerja yang parah hingga kendala infrastruktur, kedatangan TSMC memaksa Jepang untuk menghadapi masalah yang telah membara selama bertahun-tahun.

"Kami menyebutnya kejutan TSMC, tapi menurut saya ini adalah peluang besar untuk mengubah struktur masyarakat dan perekonomian Jepang. Dengan kata lain, kita memerlukan kejutan seperti ini untuk berubah," kata Wali Kota Kumamoto, Kazufumi Onishi.

Kawasan Pabrik Cip

Kumamoto sudah menjadi rumah bagi lusinan pabrik cip Jepang, dan Kikuyo, sebuah kota berpenduduk sekitar 44.000 jiwa yang dikelilingi oleh ladang jagung, memiliki pabrik yang membuat sensor gambar untuk Sony dan peralatan cip untuk Tokyo Electron. Namun kedatangan TSMC memiliki skala yang berbeda.

Hal ini menandakan fase lain dari siklus boom-and-bust dalam industri semikonduktor Jepang, di mana perusahaan-perusahaannya mendominasi pada tahun 1980-an sebelum kalah dari pesaingnya di Korea Selatan, Taiwan, dan akhirnya Tiongkok.

Sementara itu, produsen peralatan cip Belanda, Advanced Semiconductor Materials Lithography (ASML) Holding pada Rabu (27/8) mengatakan akan mendirikan kantor di Hokkaido, Jepang pada kuartal keempat 2024, menjadikannya bisnis semikonduktor terbaru yang memperluas operasinya di Jepang.

"Kami akan terus menambah tenaga kerja kami di Jepang untuk memasok pelanggan kami," kata juru bicara ASML, Karen Lo, sambil mencatat perusahaan tersebut, yang saat ini memiliki delapan lokasi di Jepang dan mempekerjakan sekitar 400 orang, berencana untuk meningkatkan jumlah karyawannya sekitar 40 persen.

Media dalam negeri melaporkan kantor tersebut akan berfungsi sebagai basis dukungan teknis. ASML adalah satu-satunya pembuat peralatan litografi semikonduktor kelas atas di dunia dan merupakan salah satu perusahaan teknologi paling berharga di Eropa.

Pengumuman ini merupakan tanda terbaru bahwa upaya pemerintah untuk memposisikan negara itu sebagai pusat semikonduktor membuahkan hasil di tengah peluncuran berbagai pemanis ekonomi, dengan Hokkaido muncul sebagai lokasi utamanya.

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mendorong pengembangan semikonduktor dalam negeri. Pada 2021, para pejabat mengumumkan tujuan meningkatkan pendapatan semikonduktor tahunan menjadi lebih dari 13 triliun yen atau 87,2 miliar dollar AS pada 2030.

Baca Juga: