STRASBOURG - Seorang anggota Parlemen Swedia, Abir Al-Sahlani, pada Selasa (4/10) memotong rambutnya saat berpidato di majelis Uni Eropa sebagai dukungan kepada aksi demonstrasi anti-pemerintah di Iran, yang dipicu oleh kematian perempuan berusia 22 tahun dalam tahanan polisi moral, Mahsa Amini.
Dilansir oleh Evening Standard, pidato Al-Sahlani merujuk kepada "tiga minggu keberanian terus menerus yang ditunjukkan oleh para wanita di Iran".
"Persia, Azeri, wanita Kurdi membayar harga tertinggi untuk kebebasan hidup mereka," katanya.
"Cukup dengan siaran pers sekarang, cukup dengan gumaman. Saatnya untuk berbicara. Saatnya untuk bertindak," tuturnya.
"Kami, rakyat dan warga Uni Eropa menuntut penghentian tanpa syarat dan segera dari semua kekerasan terhadap perempuan dan laki-laki di Iran. Sampai Iran bebas, kemarahan kami akan lebih besar dari para penindas," kata Al-Sahlani yang kelahiran Irak itu di parlemen di Strasbourg, Prancis.
Kemudian, ia mengambil gunting dan berkata "Jin, Jiyan, Azadi" bahasa Kurdi untuk "Wanita, Kehidupan, Kebebasan" sambil memotong buntut rambutnya.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan sedikitnya 130 orang telah tewas, ketika pasukan keamanan termasuk polisi dan relawan milisi Basij menindak protes.
Mengangkat gunting dan menggunakannya untuk memotong kuncir kudanya, dia menambahkan: "Sampai para wanita Iran bebas, kami akan mendukung Anda."
Tindakan Al-Sahlani mengikuti rilis video yang menunjukkan lebih dari 50 aktor dan musisi wanita Prancis secara simbolis juga memotong rambut mereka sendiri sebagai solidaritas dengan wanita Iran.
Aktris Prancis terkemuka termasuk Juliette Binoche dan Isabelle Huppert juga memotong rambut sebagai protes atas kematian Amini setelah dia ditangkap di Teheran pada 13 September karena "pakaian yang tidak pantas".
Para ulama Iran telah bergulat dengan kerusuhan nasional terbesar dalam beberapa tahun sejak kematiannya dan protes telah menyebar ke luar negeri termasuk London, Paris, Roma dan Madrid dalam solidaritas dengan demonstran Iran
