JAKARTA - Tekanan dari dunia internasional terhadap komoditas perkebunan Indonesia harus diminimalisir dengan memperkuat sektor hilir industri perkebunan. Tak hanya itu, generasi milenial juga harus dirangkul agar dampak kampanya negatif dunia luar bisa diredam.

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengatakan bahwa jutaan masyarakat di Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit yang tersebar di sejumlah perkebunan yang ada di Indonesia. Karenanya keberlanjutannya harus dijaga.

Mengingat kontribusi kelapa sawit yang sangat besar tersebut BPDPKS menyelenggarakan kegiatan Talkshow GenSawit: Ngobrol Sawit di Yogyakarta, Minggu (30/7).

"Kegiatan ini merupakan sebuah movement makanya sekarang kita punya yang namanya GenSawit. Generasi sawit merupakan generasi yang mempunyai pemahaman yang baik terhadap kelapa sawit dan juga bisa membantu untuk memperkenalkan kelapa sawit ke sekitarnya," kata Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, Achmad Maulizal Sutawijaya dalam keterangan yang diterima Koran Jakarta, Rabu (2/8).

Selanjutnya, Pimpinan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia Febrian Ramadhani mengajak generasi muda untuk ambil peran dalam menjaga stabilitas terkait kelapa sawit dari ancaman isu yang terjadi pada sektor kelapa sawit.

"Peran generasi muda terhadap isu-isu negatif sawit yakni harus memiliki pemahaman yang baik serta harus menjadi generasi muda yang paham terhadap hulu sampai hilir suatu industri," ungkap Febrian.

Febrian menyampaikan Generasi muda harus menjadi garda terdepan yang menjadi penyalur informasi khususnya informasi positif kepada masyarakat.

Bidang Kampanye Positif Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Intan Nurcahayani menyampaikan, generasi muda khususnya mahasiswa dipersiapkan untuk mengambil peran dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya di sektor sawit.

"Sektor sawit membantu lebih dari 10 juta orang keluar dari garis kemiskinan. Kehadiran perusahaan perkebunan kelapa sawit di pedesaan mampu memberikan stimulus melalui program kemitraan atau CSR bagi masyarakat setempat. Maka, kita sebagai generasi muda harus sama-sama berjuang dalam mempertahankan komoditas strategis tersebut," kata Intan.

Produk Turunan

Selain itu, menurut Intan, produk olahan turunan minyak kelapa sawit bukan barang awam di kalangan masyarakat, penggunaan dari minyak kelapa sawit sering dijumpai dan digunakan secara tidak sadar khususnya oleh generasi muda.

"Produk turunan minyak kelapa sawit mendukung 24 jam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia seperti minyak goreng, margarin, coklat, roti, lipstick, lotion, foundation, sabun, deterjen, hingga bahan bakar nabati," kata Intan.

Turut serta hadir, Bidang SDM dan Internasional DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Djono Albar Burhan memberikan tanggapan terhadap jutaan masyarakat Indonesia yang selama ini diuntungkan dengan ekosistem industri kelapa sawit. Lanjutnya, sawit yakin akan tetap jadi komoditas strategis dalam menunjang kebutuhan hidup manusia.

"Dengan meningkatnya populasi manusia di dunia ini, minyak kelapa sawit dapat membuat pasokan minyak nabati yang produktif yang bisa memenuhi banyak kebutuhan manusia dikemudian hari," kata Djono.

Di sisi lain, Senior Analis Divisi Perusahaan BPDPKS Anwar Sadat mengatakan komitmen BPDPKS dalam pengembangan sawit berkelanjutan sebagai komoditas strategis nasional untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. "Sasaran strategis BPDPKS yaitu untuk perbaikan kesejahteraan petani sawit, stabilisasi harga CPO, dan untuk memperkuat industri hilir sawit" ungkap Anwar.

Lanjutnya, tujuan program promosi untuk meningkatkan citra positif kelapa sawit dimasyarakat, memperluas pasar kelapa sawit, menumbuhkembangkan pasar kelapa sawit. "Sawit merupakan komoditas strategis di Indonesia dari aspek penyerapan tenaga kerja, andalan ekspor, juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi negara, dan mendukung ketahanan energi dan pengurangan emisi karbon," pungkas Anwar.

Acara Gensawit Talkshow berlangsung meriah, turut serta hadir ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Yogyakarta dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Baca Juga: