JAKARTA - Hari Jumat kemarin, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono berkunjung ke Kalimantan. Tepatnya ke Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Orang nomor satu di TNI AL ini datang ke Kalimantan Selatan mewakili Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.Selain Kasal, turut berkunjung ke tempat yang sama,Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito yang mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto. Keduanya datang ke Kalsel untuk meninjau pelaksanaan serbuan vaksinasi di Club House Bame ETF.

Mengutip keterangan Dispen TNI AL, serbuan vaksinasi diKecamatan Kelumpang Hilir, Kalsel sasarannya adalah warga desa Tarjun, Langadai, Mandala, Tegal Rejo, Serongga, Sukamaju dan Pulau Panci. Target vaksin 10000 dosis. Vaksin yang digunakan jenis vaksin Sinovac.

"Vaksinasi ini akan dilaksanakan secara bertahap, melibatkan Tenaga Kesehatan (Nakes) sebagai vaksinator dari Puskesmas serongga sebanyak 2 tim terdiri dari 20 orang, 2 tim Puskesmas Sei Cantung 2 sebanyak 22 orang, 1 Tim Puskesmas Bungkukan 10 orang dan 1 Tim Balai Pengobatan (BP) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Kotabaru 8 orang," kata Dispen TNI AL dalam keterangannya yang diterima Koran Jakarta, Senin (20/9).

Laksamana Yudo mengatakan, vaksinasi yang dilaksanakan secara bersama-sama dengan BNPB, Pemerintah Provinsi dan Yayasan Eka Tjipta Foundation (ETF) ini menyasar ke Kotabaru. Khususnya di Desa Serongga yang merupakan daerah perkebunan yang mayoritas masyarakatnya pekerja kebun dan sama sekali belum pernah melaksanakan vaksinasi.

"Target vaksinasi adalah 10000 yang akan dilaksanakan secara bertahap. Hari ini kita selesaikan 2000, kemudian akan dilanjutkan hingga mencapai 10.000. Saya berharap dengan vaksinasi mereka akan sehat dan ekonomi akan segera pulih khususnya di wilayah Kotabaru ini," ujar Yudo.

Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen Ganip Warsito menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi ini memang sudah perintah Presiden Jokowi. Presiden Jokowi memerintahkan serbuan vaksinasi harus terus dikejar. Sehingga bisa mencapai herd immunity secepatnya.

"Permasalahan ketersediaan vaksin, Kemenkes terus melaksanakan pengadaan dan mendistribusikan ke daerah. Memang kalau di hitung dengan kondisi sekarang dihadapkan pada kebutuhan masih kurang, tetapi suplai dari vaksin itu sendiri akan kontinyu dan tidak akan terhenti, jadi pemerintah daerah apabila ketersediaan vaksin hanya tersedia 1-2 hari silahkan ajukan lagi," ujarnya.

Ganip menambahkan, Kemenkes sudah mengatur bagaimana pendistribusiannya. Sehingga memastikan stok vaksin ini tersedia di daerah-daerah.

"Saya mengingatkan masyarakat dan menghimbau bahwa vaksin dan masker adalah proteksi diri kita menghadapi virus Covid-19," tegasnya.

Baca Juga: