Ke Huy Quan dulunya aktor cilik yang tampil dalam dua film besar pada era ‘80-an, tetapi dia berhenti bermain peran saat Hollywood berhenti mempekerjakannya. Kini, ia kembali dengan memenangkan Piala Oscar 2023.

"Mereka bilang cerita seperti ini hanya terjadi di film," kata Quan dalam pidatonya yang penuh tangisan saat ia menerima pialanya untuk kategori Aktor Pendukung Terbaik dalam film drama fiksi-ilmiah anarkis berjudul Everything Everywhere All At Once.

"Saya tidak percaya ini terjadi pada saya. Ini adalah impian Amerika," imbuh dia.

Tentu, cerita Quan sulit dipercaya jika itu adalah plot sebuah film. Saat dia masih kanak-kanak, Quan pindah dari Vietnam ke Hong Kong sebagai pengungsi, kemudian ia ditempatkan di Amerika Serikat.

Ia mendapatkan audisi secara tak sengaja untuk bermain sebagai tokoh pencuri cilik bernama Short Round dalam film Indiana Jones and the Temple of Doom (1984), kemudian ia berperan sebagai tokoh Data, si penyuka gawai, dalam film The Goonies setahun kemudian.

Tetapi ketika ia mulai bertambah tua, peran-peran baginya semakin sedikit, hingga ia akhirnya bekerja di balik layar sebagai koordinator pemeran pengganti dan asisten sutradara.

Terinspirasi setelah menonton film Crazy Rich Asians yang juga dibintangi Michelle Yeoh, ia memutuskan untuk kembali mengejar impiannya menjadi aktor pada usianya yang sudah mencapai 50 tahun.

Seorang temannya yang bekerja sebagai agen setuju untuk mewakilinya, dan dua pekan kemudian Quan menerima panggilan untuk membintangi Everything Everywhere All At Once. Film itu kemudian menjadi film sukses keduanya dan membawanya ke ajang Academy Award untuk pertama kalinya.

"Ibu saya berumur 84 tahun dan dia di rumah menonton ini. Ma, saya baru saja menang Oscar!" kata Quan dipenuhi emosi sambil mencium patung Oscar emas dan mengangkatnya.

"Perjalanan saya dimulai di atas kapal, saya menghabiskan satu tahun di kamp pengungsi, dan entah bagaimana saya berada di sini, di panggung terbesar Hollywood," imbuh dia.

Quan berumur 7 tahun saat ia meninggalkan Vietnam dalam kapal sempit di akhir tahun '70-an. Ia kemudian mendarat di Hong Kong bersama ayahnya, sedangkan ibu dan tiga saudaranya pergi ke Malaysia.

Keluarga Quan baru dipertemukan saat mereka berpindah ke AS pada 1979, sebuah pengalaman yang ia sebut 'traumatis'.

"Kami pengungsi," kata Quan kepada media Inggris The Guardian, tahun lalu. "Tidak ada yang menginginkan kami… mereka menyebut kami 'baru turun kapal'. Mereka mengejek kami saat masa sekolah. Anda bisa membayangkan bagaimana itu berdampak pada keadaan mental seorang anak," kata dia.

Hidupnya berubah ketika ia pergi untuk mendukung adik laki-lakinya yang hendak audisi untuk film Indiana Jones saat berusia 12 tahun. Quan awalnya tidak ada niat untuk audisi, tapi sutradara pemilih peran menyarankan dia coba audisi juga.

Tiga pekan kemudian, Quan sedang dalam perjalanan ke Sri Lanka untuk mulai syuting film itu. "Itu adalah salah satu masa terindah dalam hidupku," kata Quan.

Beberapa elemen dan tema film Indiana Jones itu banyak dikritik, namun Quan percaya sutradara Steven Spielberg patut dipuji. "Spielberg merupakan orang pertama yang menaruh sosok Asia dalam film blockbuster Hollywood," katanya. "Short Round itu [karakter] lucu, dia berani dan dia menyelamatkan Indy [Indiana Jones]."

Kemudian di The Goonies, yang produser eksekutifnya Spielberg, Quan berperan bersama bintang muda lainnya seperti Sean Astin, Josh Brolin, Corey Feldman, dan Martha Plimpton.

Ia kemudian tampil dalam serial televisi komedi seperti Together We Stand dan Head of the Class. Tetapi setelah era '90-an berakhir, tawaran peran semakin menipis baginya. Peran-peran yang ada pun biasanya kecil dan dipenuhi stereotip Asia.

"Memang selalu susah untuk bertransisi dari aktor cilik menjadi aktor dewasa," kata Quan kepada media Telegraph. "Tetapi ketika Anda orang Asia, hal itu menjadi 100 kali lebih sulit. Kalau Anda melihat 100 naskah, ada kemungkinan besar tidak ada satu pun yang mengandung karakter Asia yang berarti. Seringkali, kami dibuat menjadi bahan lelucon. Usia awal 20-an Anda seharusnya menjadi tahun-tahun emas dan yang saya lakukan hanyalah menunggu telepon berdering," tutur dia.

Quan akhirnya berhenti menunggu, baru setelah kesuksesan Crazy Rich Asians pada 2018 dia memutuskan untuk mencoba untuk kembali ke layar.

"Saya ingat menonton film itu (Crazy Rich Asians) di bioskop tiga kali. Saya menangis setiap kali," kata dia. "Saya menangis karena film itu indah sekali, tetapi saya juga menangis karena alasan lain - saya benar-benar FOMO [fear of missing out, takut kehilangan kesempatan]. Saya ingin berada di layar bersama sesama aktor Asia lainnya. Itulah saat ketika muncul ide untuk kembali ke akar saya mulai terealisasi."

Ketika ia menerima naskah untuk film Everything Everywhere All at Once, dia tidak menyangka naskah itu akan membawanya sampai ke ajang Oscar. Di atas kertas, film ini susah laku. Everything Everywhere All at Once adalah gabungan inovatif antara drama indie tentang keluarga imigran, petualangan fiksi-ilmiah lucu, dan film aksi pahlawan super.

Quan berperan sebagai Waymond Wang, suami dari manajer penatu Michelle Yeoh - serta berbagai versi Waymond dari alam semesta alternatif lain.

Ia mengatakan bahwa ia sempat tidak tahu bagaimana para penonton akan bereaksi ketika melihat mantan aktor cilik bermain sebagai pria paruh baya.

"Saya berumur 50 tahun ketika saya memutuskan untuk kembali bermain peran," katanya kepada Los Angeles Times. "Dibutuhkan keberanian untuk menyuarakan mimpi yang saya punya ini, mimpi yang sempat saya terpaksa tinggalkan, dan saya tidak berpikir bisa menemukan jalan kembali."

Dalam perubahan nasib yang kebetulan, salah satu lawan main lamanya yang membantunya mengamankan peran comeback-nya.

Jeff Cohen, yang berperan sebagai Chunk di The Goonies, telah membangun kariernya sebagai pengacara hiburan dan membantu Quan menegosiasikan kontraknya.

Produser film Everything Everywhere All at Once mengatakan dia tidak pernah membayangkan bahwa dia harus berbicara dengan Chunk dan Data (dua karakter The Goonies) untuk filmnya.

Quan dan filmnya kini sudah berhasil menaklukan Hollywood. Everything Everywhere All at Once memenangkan tujuh piala Oscar pada Minggu (12/3), termasuk untuk kategori Film Terbaik dan Aktris Terbaik untuk Michelle Yeoh.

Quan telah menjadi salah satu tokoh paling populer di kalangan selebritas penerima penghargaan tahun ini, dengan antusiasmenya yang tak tertandingi dan aliran selfie tersenyum bersama bintang-bintang papan atas - yang tampak senang juga bertemu dengannya.

Di ajang Oscar, terjadi reuni mengharukan dengan mantan rekan mainnya di Indiana Jones, yakni Harrison Ford, yang mempersembahkan penghargaan untuk kategori Film Terbaik.

Dalam pidatonya, Quan berterima kasih kepada ibunya atas pengorbanan yang ia berikan untuk membawa dirinya ke sini (Hollywood).

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada saudara laki-lakinya dan istrinya yang ia sebut sebagai cinta dalam hidupku, yang bulan demi bulan, tahun demi tahun selama 20 tahun, mengatakan waktunya akan tiba.

Dia menambahkan: "Mimpi adalah sesuatu yang Anda harus yakini - Saya hampir menyerah untuk mengejar mimpi-mimpi saya. Untuk kalian semua di luar sana, tolong tetap pertahankan mimpi Anda. Terima kasih banyak telah menyambut saya kembali." BBC/I-1

Baca Juga: