RICHMOND - Diplomasi budaya Indonesia dilakukan oleh KBRI Washington DC dengan menggandeng Universitas Richmond (UR), Virginia. Selama 2 hari (21-22/9), KBRI Washington DC menggelar "Indonesian Day and Cultural Fair" di Universitas Richmond.

"Acara ini merupakan sebuah bentuk kerja sama yang sangat baik antara Universitas Richmond dengan KBRI Washington DC. Ini juga menjadi salah satu bentuk komitmen nyata kami untuk menjadi mitra promosi Indonesia di Richmond," ujar Profesor Andrew McGraw, pengajar dan etnomusikolog di Modlin Center for the Art-UR yang selama kurang lebih 20 tahun ini mempelajari budaya dan musik Indonesia seperti dikutip dari laman kemlu.go.id, Senin (27/9).

Pada hari pertama, rangkaian kegiatan diawali dengan penyampaian kuliah umum oleh R Wirawan Kartono, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Washington DC. di Robins School of Business. Kuliah dengan tema "Outlook on Indonesian Economy 2021" tersebut diikuti dengan antusias oleh para peserta.

Professor Tom Cosse, Pembantu Dekan Bidang Bisnis Internasional, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan kuliah umum tersebut. "Sesi ini sangat baik sekali untuk memperkenalkan dan membuka wawasan mengenai potensi besar ekonomi Indonesia kepada para peserta yang akan menjadi pemimpin bisnis di masa datang," ungkap dia.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pameran dan workshop yang bertempat di pusat kampus UR di lapangan Westhampton Green. Untuk memperkenalkan kuliner Indonesia, KBRI Washington DC bersama Komunitas Diaspora Indonesia di Richmond menyajikan jajanan pasar khas Indonesia seperti kue talam beras, dan pastel.

Specialty coffee Sumatra-Aceh dan Kintamani-Bali juga tidak lupa disuguhkan kepada lebih dari 150 pengunjung yang sebagian merupakan mahasiswa, dosen, staf UR, dan juga warga lokal Richmond.

Para pengunjung juga dengan sangat antusias mengikuti tiga workshop yang diadakan yaitu tarian dan gamelan Bali yang dipandu oleh tim Gamelan Çudamani, serta workshop Pencak Silat yang dipandu oleh Williamsburg Dojo.

Di hari terakhir, rangkaian acara ditutup dengan pementasan musik dan tarian khas Bali oleh Gamelan Çudamani melalui pertunjukan yang dinamis, enerjik, dan penuh warna. Grup yang rutin melakukan tur ke AS ini berhasil memukau para penonton yang berjumlah lebih dari 100 orang di Jepson Theater.

"Konser dan kegiatan promosi ini sangat unik. Saya sering datang ke berbagai kegiatan promosi yang dilakukan oleh negara-negara lain di Richmond, tapi tidak ada yang sangat lengkap dan menarik seperti ini. Saya harap ini dapat dilakukan secara reguler," ujar Benjamin, salah seorang pengunjung yang juga mahasiswa jurusan teater di UR. I-1

Baca Juga: